Oleh: Tim Redaksi
Bagi para penggemar roda dua, libur Nataru menjadi momen yang tepat untuk melakukan perjalanan touring. Namun, sebelum berangkat, persiapan matang harus dilakukan untuk memastikan perjalanan lancar dan aman. Salah satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan adalah kondisi ban motor.
Risiko Penggunaan Ban Tidak Layak
Ban yang tidak layak pakai dapat menjadi faktor risiko kecelakaan dan kerusakan motor. Tekanan udara yang tidak sesuai dapat menyebabkan ban kurang cengkeram, sehingga sulit dikendalikan saat berkendara. Selain itu, ban yang aus atau kembangan yang sudah tipis dapat mengurangi daya cengkram, terutama pada permukaan jalan yang basah atau licin.
Periksa Tekanan Ban Sebelum Touring
Menjaga tekanan ban sesuai standar sangat penting untuk keselamatan berkendara. Idealnya, tekanan udara ban depan dan belakang harus sama. Untuk mengetahui tekanan udara ideal pada motor Anda, biasanya tertera pada buku petunjuk atau pada stiker yang ditempelkan pada bagian dalam motor.
Menurut Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, tekanan udara ban motor harus ideal, baik untuk musim hujan maupun panas. "Kembangan ban juga harus masih dalam keadaan baik," ujarnya.
Ganti Ban Jika Diperlukan
Sebelum berangkat touring, periksa kondisi ban depan dan belakang. Jika sudah aus, sebaiknya segera diganti. "Ganti ban depan dan belakang ketika sudah aus. Cek tekanan udara secara rutin, minimal setiap 2.000 kilometer," saran Edi, Kepala Bengkel Honda AHASS Kalioso.
Daftar Tekanan Udara Ideal Tiap Jenis Motor
Sebagai panduan, berikut daftar tekanan udara ideal untuk beberapa jenis motor:
- Ban depan: 29 psi (sendirian dan berboncengan)
- Ban belakang: 33 psi (sendirian) dan 36 psi (berboncengan)
Dengan melakukan persiapan ban motor dengan baik, Anda dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan touring Nataru. Ingatlah untuk selalu mengendarai dengan hati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas.