Jakarta – Penggunaan istilah "busway" oleh masyarakat kerap keliru. Mayoritas masyarakat menyebutnya sebagai bus, padahal istilah sebenarnya mengacu pada jalurnya, bukan kendaraan yang melintas di atasnya.

Penjelasan ini disampaikan oleh akun TikTok Banatokk, yang mengunggah video untuk meluruskan kesalahpahaman tersebut. "Busway itu bukan bus. Itu jalanan jalur bus (Transjakarta), bukan bus," tulis akun Banatokk.

Kesalahpahaman ini terjadi karena adanya pelang "khusus busway" yang membingungkan. Padahal, penulisan yang tepat seharusnya "khusus bus Transjakarta".

Dosen dan Sastrawan Universitas Indonesia, Ibnu Wahyudi, menyampaikan bahwa kesalahan penggunaan kata ini dapat diterima. "Secara makna, busway adalah lajur bus. Namun, penggunaan oleh masyarakat secara terus-menerus dapat menyebabkan perubahan makna," ujarnya.

Ibnu menjelaskan, kesalahan penggunaan kata dapat berujung pada perubahan makna suatu istilah. Contoh yang cukup familiar adalah "odol" yang awalnya merupakan merek pasta gigi, namun kini merujuk pada semua jenis pasta gigi.

"Begitu pula dengan Aqua, yang sudah mulai bermakna air mineral. Ini adalah proses linguistik yang terjadi di mana-mana," kata Ibnu.

Kesalahan serupa juga terjadi pada istilah "samurai". Di Indonesia, samurai kerap dianggap sebagai pedang panjang. Padahal, istilah "samurai" mengacu pada cara hidup orang Jepang dengan tujuan tertentu, sedangkan pedang yang digunakan seharusnya disebut "Katana".

Meski begitu, Ibnu mengingatkan bahwa kesalahan penggunaan kata tidak serta merta membuat istilah tersebut salah. Proses perubahan makna akan terjadi seiring berjalannya waktu dan penggunaan yang terus-menerus oleh masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini