Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono, menyatakan sikap tegasnya jika ojol benar-benar dilarang menggunakan BBM subsidi. Bersama anggotanya, ia mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa dan mogok kerja secara nasional.

"Jika subsidi BBM untuk ojol dicabut, kami akan melawan. Kami pastikan akan ada gelombang unjuk rasa dan mogok kerja nasional di seluruh daerah di Indonesia," tegas Igun.

Pernyataan ini dilontarkan sebagai respons atas pernyataan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, yang menyatakan bahwa pembatasan BBM subsidi untuk ojol masih dalam tahap pembahasan. Bahlil menegaskan bahwa rencana tersebut belum final dan pihaknya masih menjajaki skema penyaluran subsidi energi dalam bentuk BLT.

Meski Bahlil menyatakan bahwa skema BLT akan mencakup subsidi listrik dan BBM, Igun tetap khawatir bahwa ojol tidak akan mendapatkan kompensasi yang adil. Menurutnya, ojol membutuhkan BBM subsidi untuk menopang biaya operasional mereka yang terus meningkat.

"Kalau BBM subsidi dicabut, biaya operasional kami bisa naik drastis. Kami tidak bisa menerima itu," ujar Igun.

Sikap keras Garda Indonesia ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pengguna jasa ojol yang khawatir akan kenaikan tarif ojol. "Jika ojol tidak bisa isi BBM subsidi, tarifnya pasti naik. Saya sebagai pengguna jadi keberatan," tutur seorang pengguna ojol, Dinda.

Sementara itu, pihak pemerintah diharapkan dapat mempertimbangkan dengan matang dampak dari pembatasan BBM subsidi terhadap ojol. Aksi unjuk rasa dan mogok kerja nasional oleh ojol tentu akan berdampak signifikan pada perekonomian dan masyarakat luas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini