Jakarta, – Memiliki motor yang terus-menerus membutuhkan perawatan dan perbaikan tentu menjadi dilema bagi pemiliknya. Tak hanya menguras isi kantong, kondisi ini juga dapat mengganggu kenyamanan berkendara. Apakah motor yang sering "minta jajan" harus segera dijual, ataukah masih ada cara untuk mempertahankannya?
Penyebab Motor Sering Minta Jajan
Menurut mekanik senior di bengkel GMT Motor, Dodi Prasetyo, ada beberapa faktor yang menyebabkan motor sering minta jajan. Salah satunya adalah usia kendaraan. Motor yang sudah berumur di atas lima tahun, apalagi jika digunakan untuk aktivitas berat, cenderung lebih sering mengalami kerusakan.
"Komponen motor itu biasanya sudah mulai aus seiring usia. Apalagi kalau motor sering dipakai di jalan rusak atau buat bawa beban berat," ujar Dodi.
Penggunaan motor yang tidak tepat juga dapat mempercepat kerusakan komponen. Misalnya, membiarkan mesin motor terlalu panas atau menggunakan oli yang tidak sesuai.
Cara Mempertahankan Motor Sering Minta Jajan
Meskipun sering minta jajan, Dodi menegaskan bahwa motor tersebut masih bisa dipertahankan jika kerusakannya tidak terlalu fatal. Ia menekankan pentingnya memahami akar permasalahan pada kendaraan.
"Kalau kerusakannya cuma di bagian yang kecil-kecil, seperti aki, rantai, atau busi, itu masih bisa diperbaiki. Tapi kalau sudah masuk ke komponen mesin utama, seperti piston atau kruk as, sebaiknya pertimbangkan untuk ganti motor," kata Dodi.
Untuk mempertahankan motor sering minta jajan, Dodi menyarankan agar pemilik melakukan perawatan secara rutin. "Servis rutin itu penting banget. Minimal sebulan sekali atau tergantung pemakaian," ujarnya.
Selain itu, pemilik juga harus menggunakan spare part yang berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi motor. "Jangan pakai yang abal-abal, karena bisa bikin motor cepat rusak," imbau Dodi.
Kapan Harus Ganti Motor?
Meski sudah dirawat dengan baik, Dodi menyebut ada kalanya pemilik motor harus mempertimbangkan untuk mengganti kendaraan. Hal ini terutama berlaku jika biaya perbaikan sudah mendekati atau bahkan melebihi nilai jual motor itu sendiri.
"Kalau hitung-hitungannya sudah nggak masuk, mending dijual aja motornya. Daripada buat beli spare part terus, lebih baik pakai uangnya buat DP motor baru," kata Dodi.
Namun, keputusan akhir ada di tangan pemilik motor. Jika motor tersebut memiliki nilai sentimental atau masih terasa nyaman digunakan, perawatan rutin dan penggunaan yang tepat dapat memperpanjang umur pakainya.