Polisi telah mengungkap penyebab kecelakaan maut di Slipi, Jakarta Barat, yang melibatkan sebuah truk dan sejumlah kendaraan. Alih-alih rem blong seperti dugaan awal, faktor sopir truk yang mengantuk justru menjadi penyebab utama.
Ade Zakarsih, sopir truk berusia 45 tahun, mengaku berkendara sejak dini hari pukul 03.00 WIB. Waktu mengemudi yang terlalu lama menyebabkan dirinya mengalami kantuk, sehingga berujung pada tragedi tersebut.
Menurut praktisi keselamatan berkendara, Sony Susmana, kondisi mengantuk saat berkendara tidak boleh dianggap remeh. Ada beberapa tanda-tanda yang dapat kita waspadai sebelum mengantuk benar-benar menguasai kita:
- Durasi kedipan mata semakin berkurang
- Sering mencari kesibukan untuk mencegah kantuk
- Menggerak-gerakkan pundak
- Mengkucek-kucek mata
- Menggaruk-garuk kepala
- Melakukan pengulangan aktivitas
Jika tanda-tanda tersebut muncul, Sony mengimbau pengemudi untuk segera berhenti di tempat yang aman untuk beristirahat. Keluar dari kendaraan, lakukan stretching ringan, dan hirup udara segar untuk melancarkan aliran darah dan oksigen.
Selain faktor waktu mengemudi yang terlalu lama, mengantuk saat berkendara juga dapat disebabkan oleh kurang tidur, kelelahan, duduk terlalu lama, bosan akibat pengaruh "highway hypnosis", hingga faktor usia.
"Yang paling paham kemampuan dan kekurangan tubuh kita adalah diri sendiri," tegas Sony. "Mengantuk tidak datang tiba-tiba, tapi pasti ada tanda-tandanya."
Oleh karena itu, sangat penting bagi pengemudi untuk selalu memperhatikan kondisi tubuhnya dan tidak berspekulasi saat sudah merasa mengantuk. Segera berhenti dan beristirahatlah sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.