Aki yang merupakan sumber daya listrik pada sepeda motor memiliki peran penting dalam menyalakan mesin dan menjalankan fungsi kelistrikan lainnya. Namun, aki yang jarang digunakan berisiko mengalami penurunan daya bahkan rusak permanen, sehingga dapat mengganggu kenyamanan berkendara.
Beberapa penyebab aki cepat rusak pada motor yang jarang digunakan meliputi:
- Kurangnya pengisian daya: Aki membutuhkan pengisian daya secara berkala agar kapasitas penyimpanan dayanya tetap terjaga. Jika motor tidak dinyalakan dalam waktu lama, aki tidak akan terisi dan dapat mengalami penurunan daya.
- Arus listrik parasit: Beberapa komponen kelistrikan pada motor tetap aktif meski mesin tidak menyala, sehingga dapat menguras daya aki secara perlahan.
- Pengisian tidak optimal: Pada motor injeksi, pengisian aki hanya terjadi saat mesin dinyalakan pada putaran tinggi. Jika motor jarang digunakan dengan kecepatan tinggi, pengisian aki tidak akan optimal.
Untuk mencegah masalah tersebut, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk merawat aki motor jarang pakai:
- Hidupkan mesin secara berkala: Nyalakan mesin motor minimal sekali dalam seminggu selama 10-15 menit untuk menjaga arus listrik tetap stabil dan mencegah aki tekor.
- Lepas kabel negatif aki: Jika motor akan disimpan lebih dari satu bulan, lepaskan kabel negatif aki untuk mencegah arus listrik parasit.
- Pastikan aki dalam kondisi penuh: Sebelum menyimpan motor, pastikan aki dalam kondisi terisi penuh untuk meminimalkan risiko kehilangan daya.
- Gunakan charger aki eksternal: Untuk motor injeksi yang jarang digunakan, pertimbangkan penggunaan charger aki eksternal untuk menjaga performa aki.
- Periksa cairan aki: Jika menggunakan aki basah, periksa level cairan elektrolit dan tambahkan jika diperlukan.
Dengan melakukan perawatan rutin pada aki, pengendara dapat memperpanjang masa pakainya dan memastikan motor selalu dalam kondisi siap pakai. Perawatan ini juga dapat menghemat biaya perbaikan aki yang rusak akibat kelalaian.