Bagi penggemar otomotif, mobil tua memiliki daya tarik tersendiri. Namun, keterbatasan teknologi pada kendaraan klasik, termasuk sistem AC, kerap menjadi kendala. Apakah AC mobil tua ditakdirkan untuk selalu kurang dingin dibandingkan mobil modern?
Tidak perlu khawatir, pasalnya ada solusi untuk meningkatkan performa AC pada mobil tua. Menurut Dedi, mekanik dari bengkel mobil Sheqas AC Klaten, salah satu faktor pembeda kemampuan AC mobil tua dan modern terletak pada jenis kondensor yang digunakan.
"Pada mobil tua, sebagian masih menggunakan kondensor jenis single flow yang memiliki aliran freon tunggal. Proses pelepasan suhu pada kondensor ini lebih lambat," terang Dedi.
Sebaliknya, kondensor pada mobil modern sudah mengadopsi teknologi multi flow yang memungkinkan aliran freon lebih cepat. Hal ini berdampak pada proses pendinginan freon yang lebih efisien.
"Efisiensi pendinginan yang optimal ini tentu berpengaruh pada performa AC secara keseluruhan. Prinsip yang sama juga berlaku pada evaporator, komponen yang bertanggung jawab untuk melepaskan hawa dingin ke dalam kabin," tutur Dedi.
Bagi pemilik mobil tua yang mendambakan AC dengan dingin maksimal, Dedi menyarankan untuk melakukan pemasangan perangkat AC modern. Namun, perlu diketahui bahwa ini memerlukan penggantian total komponen utama seperti kondensor, evaporator, dan kompresor.
"Biaya untuk pemasangan perangkat AC total ini berkisar mulai dari Rp 5 jutaan. Dengan menggunakan onderdil aftermarket, AC pada mobil tua bisa dingin layaknya mobil modern," ungkap Dedi.
Dengan mengoptimalkan sistem AC menggunakan teknologi modern, pemilik mobil tua tidak perlu lagi mengalah dengan keterbatasan pendinginan. Mereka dapat menikmati kenyamanan berkendara dengan kabin yang sejuk dan nyaman, tanpa harus mengorbankan keaslian kendaraan klasik mereka.