Penurunan tajam dalam penjualan mobil baru di Indonesia telah membunyikan alarm bagi industri otomotif. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut fenomena "kelas menengah turun kasta" sebagai salah satu penyebab utama.
Berdasarkan data Gaikindo, kapasitas produksi kendaraan roda empat di Indonesia mencapai 2,1 juta unit per tahun. Namun, realisasi penjualan hanya sekitar 1 juta unit, dan pada tahun 2023 turun hingga 800 ribu unit.
"Kami telah melakukan kajian bersama ahli, dan hasilnya cukup mengejutkan," kata Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara. "Investasi masuk, ekspor cukup bagus, tetapi kita masih berkutat di 1 juta unit. Belakangan, kita melihat adanya isu daya beli masyarakat."
Menurut Kukuh, kelas menengah yang menjadi mayoritas pembeli mobil di Indonesia mengalami penurunan pendapatan. Pakar ekonomi memperkirakan sekitar 10 juta orang dari kelas menengah turun kasta.
"Ini menjadi peringatan keras. Jika 10 juta orang turun kasta, berarti mereka tidak lagi mampu membeli mobil," imbuhnya.
Faktor lain yang memperburuk situasi adalah kenaikan harga mobil baru yang tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan kelas menengah. Akibatnya, banyak yang memilih membeli mobil bekas sebagai alternatif.
"Kenaikan gaji kelas menengah sangat tipis setiap tahunnya," jelas Kukuh. "Sementara harga mobil baru terus naik dan tidak terjangkau. Mereka akhirnya terpaksa menguras tabungan untuk membeli mobil bekas."
Pertumbuhan signifikan penjualan mobil bekas mengindikasikan pergeseran preferensi konsumen akibat keterpurukan kelas menengah.
"Pasar mobil bekas tumbuh pesat, mencapai sekitar 1,8 juta unit per tahun," kata Kukuh. "Sayangnya, tidak ada industri yang menaungi pasar ini."
Menyikapi kondisi tersebut, Gaikindo mengusulkan pemerintah memberikan stimulus atau insentif untuk pembelian mobil baru. Hal ini diharapkan dapat membantu kelas menengah untuk meningkatkan daya belinya.
Selain itu, produsen mobil juga didorong untuk terus berinovasi. "Mobil seperti fashion," kata Kukuh. "Dulu, tidak masalah jika tidak ganti mobil selama 10 tahun. Sekarang, jika tidak ganti model dalam tiga tahun, maka tidak akan laku. Kita harus membuat mobil yang laku setidaknya 300 ribu unit."
Penurunan penjualan mobil baru menjadi perhatian serius bagi industri otomotif dan pemerintah. Diperlukan solusi komprehensif untuk mengatasi fenomena kelas menengah turun kasta dan meningkatkan daya beli masyarakat.