Dalam acara Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024, PT Toyota Astra Motor (TAM) memamerkan teknologi kendaraan elektrifikasi, termasuk mobil listrik hidrogen, Mirai. Hadir dengan generasi kedua, sedan ramah lingkungan ini mencuri perhatian pengunjung.
Menurut Presiden Direktur PT TAM Hiroyuki Ueda, Mirai merupakan bagian dari peta jalan Indonesia untuk alternatif energi, khususnya Fuel Cell Electric Vehicles (FCEV). Dengan sistem sel bahan bakar canggih, Mirai memanfaatkan energi hidrogen untuk menggerakkan motor listriknya.
Dibangun pada platform Toyota New Global Architecture (TNGA), Mirai memiliki dimensi yang cukup besar, yakni panjang 4.975 mm, lebar 1.885 mm, dan tinggi 1.470 mm. Jarak sumbu rodanya mencapai 3.060 mm, memastikan kelapangan dan kenyamanan berkendara.
Inovasi utama Mirai terletak pada sistem pengisian bahan bakar hidrogen yang hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Menariknya, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 1.359 kilometer dalam sekali pengisian penuh, memecahkan rekor Guinness World Records sebagai kendaraan sel bahan bakar dengan jarak tempuh terjauh.
Bukan hanya efisien, Mirai juga dilengkapi dengan tenaga yang mumpuni. Dibekali motor listrik berdaya 128 kW atau sekitar 174 Tk, Mirai dapat berakselerasi dengan lincah dan bertenaga.
Dalam hal keamanan, Mirai dilengkapi dengan teknologi Toyota Safety Sense terbaru, termasuk (DRCC) dan Deteksi Pejalan Kaki yang lebih cerdas. Mobil ini juga memiliki sistem penjernih udara yang mampu menghilangkan partikel berbahaya di udara, membuat kabin tetap bersih dan sehat.
Salah satu fitur unik Mirai adalah kemampuannya sebagai sumber listrik darurat. Dengan dua saluran listrik, AC dan DC, Mirai dapat mengalirkan listrik untuk kebutuhan rumah tangga selama kurang lebih empat hari dengan konsumsi rata-rata 400 Wh.
Meski hanya dipamerkan di GJAW 2024, Mirai merupakan gambaran masa depan kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Teknologi sel bahan bakar yang diusungnya menawarkan alternatif energi yang berkelanjutan dan efisien, sejalan dengan komitmen global untuk mengurangi emisi karbon.