Industri otomotif Indonesia tengah menghadapi pergeseran signifikan, ditandai dengan semakin berkurangnya dominasi pabrikan-pabrikan lama dan masuknya pelaku-pelaku baru. Salah satu persaingan terpanas saat ini terjadi di segmen mobil listrik, antara Hyundai dan BYD.
Hyundai, yang sebelumnya menjadi pemain utama di pasar mobil listrik Indonesia, kini mulai terusik oleh kehadiran BYD, pabrikan asal Tiongkok yang fokus pada kendaraan listrik berbaterai (BEV). Data penjualan menunjukkan bahwa BYD telah berhasil menyalip Hyundai dalam hal volume penjualan pada September 2024.
Menanggapi hal ini, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto, menjelaskan bahwa Hyundai memang sengaja bermain di segmen premium mobil listrik, yang memiliki volume pasar lebih kecil. Sementara itu, BYD bermain di segmen menengah, yang menguasai hingga 70% pangsa pasar.
"Kami melihat ada pergeseran pasar, di mana mobil listrik mendapatkan respons yang positif. Namun, pemainnya kini semakin banyak, terutama di segmen harga menengah," jelas Frans.
Frans mengibaratkan produk mobil listrik Hyundai seperti tas mewah bermerek Hermes atau LV, yang menyasar konsumen premium. Sebaliknya, BYD lebih fokus pada kelas menengah dengan produk-produk yang lebih terjangkau.
Meski mengakui penurunan penjualan, Frans optimistis Hyundai masih bisa menjadi pemimpin di kelasnya. Ia menyebut respon positif yang diterima All New Kona EV sebagai bukti. "Kami masih meminta penambahan kapasitas produksi untuk Kona EV, sehingga kami bisa kembali memimpin di kelasnya," ujarnya.
Dalam hal penjualan akumulatif, Hyundai masih unggul jauh dari BYD. Hingga September 2024, Hyundai telah menjual 17.164 unit secara wholesales dan 17.441 unit secara retail, dengan pangsa pasar 2,7%. Sementara itu, BYD baru mencatat penjualan 8.536 unit secara wholesales dan 6.224 unit secara retail, dengan pangsa pasar 1,3% dan 0,9%.
Persaingan antara Hyundai dan BYD di pasar mobil listrik Indonesia diperkirakan akan semakin ketat di masa mendatang. Kedua pabrikan memiliki strategi dan target pasar yang berbeda, sehingga akan menarik untuk diikuti perkembangannya ke depan.