Jakarta, kota metropolitan yang ramai sekaligus sarat polusi udara, menjadi sorotan utama dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) mengusung program khusus untuk mengatasi permasalahan pelik ini.
Ridwan Kamil-Suswono: Tata Ruang dan Insentif Hijau
Pasangan Ridwan Kamil-Suswono berfokus pada penataan tata ruang untuk mengurangi polusi dari sektor transportasi. Mereka akan memaksimalkan hunian di pusat kota dan membangun ruang kerja di pinggir kota. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi mobilitas warga yang berkontribusi pada tingginya emisi kendaraan.
Selain itu, Ridwan Kamil-Suswono juga akan gencar menanam pohon, mempromosikan penggunaan energi matahari, dan menerapkan kerja jarak jauh (WFH) secara bergilir. Mereka juga berencana memberikan insentif bagi pengguna kendaraan listrik, termasuk ojek online.
Dharma Porengkun-Kun Wardana: Teknologi Tanpa Lampu Merah
Pasangan Dharma Porengkun-Kun Wardana mengusung solusi radikal dalam mengurangi kemacetan dan polusi udara: teknologi tanpa lampu merah. Mereka menilai lampu merah sebagai biang kerok kemacetan dan akan membangun underpass serta overpass di persimpangan lampu merah.
Selain itu, Dharma Porengkun-Kun Wardana akan memprioritaskan transportasi umum dan mengembangkan energi terbarukan dari sumber daya alam Indonesia, seperti rumput laut, nipah, dan bakau.
Pramono Anung-Rano Karno: Geser Gaya Hidup dan Perluas Transportasi Umum
Pramono Anung-Rano Karno mengusulkan perubahan gaya hidup masyarakat Jakarta sebagai solusi utama. Mereka berencana membebaskan biaya transportasi umum bagi 15 golongan masyarakat tertentu, termasuk Transjabodetabek, MRT, dan LRT.
Untuk memudahkan akses ke transportasi umum, mereka juga akan membangun fasilitas "ride and park" yang menjemput penumpang dari rumah dalam radius 500 meter. Pramono Anung-Rano Karno yakin langkah-langkah ini dapat menggeser masyarakat dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum, sehingga mengurangi emisi.
Refleksi: Prospek dan Tantangan
Program-program yang diusung ketiga cagub-cawagub Jakarta memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing. Solusi tata ruang Ridwan Kamil-Suswono berpotensi efektif dalam jangka panjang, namun memerlukan waktu dan biaya yang besar untuk implementasinya.
Teknologi tanpa lampu merah Dharma Porengkun-Kun Wardana merupakan ide inovatif, tetapi perlu kajian mendalam dan uji coba yang matang untuk memastikan kelayakan dan dampaknya terhadap keselamatan lalu lintas.
Sementara itu, perubahan gaya hidup dan perluasan transportasi umum ala Pramono Anung-Rano Karno merupakan upaya jangka pendek yang lebih realistis. Namun, mengubah kebiasaan masyarakat dan mengintegrasikan moda transportasi secara efektif membutuhkan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan.
Terlepas dari perbedaan pendekatan, tujuan bersama ketiganya adalah menciptakan udara Jakarta yang lebih bersih dan sehat. Masyarakat menantikan realisasi program-program tersebut dan berharap para pemimpin terpilih dapat mengatasi permasalahan polusi udara yang telah lama menghantui ibu kota Indonesia.