Setelah sempat hengkang pada 2017, Geely, produsen mobil asal Tiongkok, kini bersiap untuk kembali ke pasar otomotif Indonesia pada semester pertama 2025. Kembalinya Geely kali ini tidak lepas dari potensi besar industri otomotif Indonesia yang mencapai penjualan tahunan satu juta unit yang menjadikannya pasar strategis.
Untuk memastikan kesuksesan comeback mereka, Geely akan mengandalkan varian SUV listrik sebagai langkah pertama. Geely memahami bahwa persaingan di pasar Indonesia sangat ketat, sehingga mereka harus mempunyai pengetahuan mendalam tentang permintaan konsumen saat ini dan tren masa depan.
Vice President of Geely Auto, Michael Song, menegaskan bahwa Geely akan lebih berhati-hati setelah pengalaman kurang berhasil sebelumnya. "Kami harus mempunyai pengetahuan lebih mendalam pada permintaan konsumen saat ini, dan pengembangan untuk tren masa depan agar bisa merumuskan serangkaian langkah strategis kami termasuk produk, lokalisasi, dan saluran," kata Song.
Selain produk yang berkualitas, Geely juga akan memberikan layanan bernilai tinggi untuk konsumen di Indonesia. Dukungan pemerintah Indonesia untuk kendaraan energi terbarukan juga dilihat sebagai peluang besar bagi Geely untuk bersaing di pasar ini.
"Pasar ini penting bagi semua brand atau pabrikan. Untuk Geely, kami bisa masuk ke pasar dengan hati-hati dan mantap, menyediakan produk berkualitas tinggi dan layanan bernilai tinggi untuk konsumen," kata Song.
Song juga tidak memungkiri kemungkinan masuk ke segmen MPV elektrifikasi yang memiliki volume besar di pasar Indonesia. "Kami sekarang melihat bahwa MPV dan model lain mempunyai volume besar di pasar Indonesia," kata Song.
Pada tahun pertama comeback-nya, Geely berencana membuka 10 dealer di Pulau Jawa. Hal ini menunjukkan kepercayaan Geely terhadap pasar otomotif Indonesia dan keseriusan mereka untuk membangun kembali mereknya di Tanah Air.