Pencurian kaca spion mobil kembali menjadi momok yang meresahkan di Indonesia. Kejahatan ini seringkali terjadi di lokasi-lokasi strategis yang ramai, seperti persimpangan jalan dan pusat perbelanjaan. Modus para pelaku pun beragam, mulai dari berpura-pura menjadi pengemis, pengamen, hingga nekat mematahkan spion di tengah kerumunan.
Menurut pengamat transportasi dan hukum, Budiyanto, jenis mobil yang menjadi sasaran pencurian biasanya berharga mahal dan mewah. Pelaku memanfaatkan celah kelengahan pemilik kendaraan untuk melancarkan aksinya.
Untuk mengantisipasi hal ini, Budiyanto mengimbau masyarakat untuk memasang dashcam pada kendaraan mereka. Hasil rekaman dashcam dapat menjadi bukti kuat dalam proses hukum jika terjadi pencurian. Selain itu, segera laporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian dan hindari mengambil tindakan sendiri.
Pencegahan pencurian kaca spion juga membutuhkan peran aktif dari pemerintah dan kepolisian. Pemasangan CCTV di daerah rawan kejahatan dapat membantu mengidentifikasi pelaku dan mencegah terjadinya pencurian. Patroli rutin oleh petugas kepolisian pada jam-jam rawan juga dapat membuat pelaku berpikir dua kali untuk melancarkan aksinya.
Selain upaya preventif, masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran akan potensi pencurian kaca spion. Selalu perhatikan lingkungan sekitar saat memarkirkan kendaraan dan hindari meninggalkan barang berharga di dalam mobil. Dengan kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat meminimalisir risiko menjadi korban pencurian kaca spion.