Berbagai insiden truk yang merenggut nyawa dan menimbulkan kerugian materi belakangan ini menjadi sorotan publik. Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengungkap bahwa permasalahan ini merupakan akumulasi dari sistem angkutan logistik yang carut marut di Indonesia.
Sebagai pilar utama perekonomian, truk memainkan peran krusial dalam distribusi barang dan jasa. Namun, operasional truk kerap diwarnai sejumlah permasalahan yang membahayakan keselamatan lalu lintas. Salah satu faktor utama adalah praktik kelebihan muatan dan dimensi (ODOL) yang membandel. Kendaraan yang tidak memenuhi standar tersebut rentan mengalami rem blong dan sulit dikendalikan.
Selain itu, faktor kelelahan pengemudi tidak bisa dianggap remeh. Waktu kerja yang berlebihan, upah yang rendah, dan pungutan liar di lapangan menjadi beban berat bagi pengemudi truk. Kondisi ini berdampak pada menurunnya konsentrasi dan refleks mereka, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
Merespons situasi ini, pemerintah perlu mengambil langkah tegas untuk membenahi sistem angkutan logistik. Salah satu caranya dengan memperketat pengawasan dan penindakan terhadap truk ODOL. Pengenaan sanksi yang berat dan konsisten akan menimbulkan efek jera bagi para pelanggar.
Selain itu, pemerintah juga harus memastikan terpenuhinya hak pengemudi truk. Pengaturan upah standar minimum yang layak akan memotivasi pengemudi untuk bekerja dengan kondisi yang lebih baik. Pemberantasan pungutan liar di lapangan juga merupakan langkah penting untuk mengurangi beban keuangan dan psikologis mereka.
Terakhir, perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi secara masif mengenai bahaya truk ODOL dan pentingnya keselamatan di jalan raya. Masyarakat perlu dibekali pengetahuan untuk mengenali truk-truk yang tidak laik jalan dan melaporkan pelanggaran yang mereka temukan.
Dengan melakukan langkah-langkah komprehensif ini, pemerintah diharapkan dapat mengatasi rantai permasalahan yang menyebabkan kebrutalan truk di jalan raya. Keselamatan dan kelancaran lalu lintas dapat terwujud, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan lebih tenang dan produktif.