Industri otomotif Indonesia diprediksi akan mengalami perlambatan pada tahun 2025, dengan penjualan yang diperkirakan tidak mencapai satu juta unit. Proyeksi ini disampaikan oleh PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) berdasarkan tren pasar yang sudah terlihat sejak Juni 2023.

"Prediksi kami tahun ini ditutup dengan angka sekitar 830 ribu sampai 850 ribu unit," kata Chief Operating Officer HMID Franciscus Soerjopranoto.

Soerjopranoto menjelaskan, sinyal pelemahan pasar sudah terlihat sejak pertengahan tahun lalu. Penjualan mobil tidak pernah sebesar tahun 2022, yang menjadi tahun dengan penjualan tertinggi selama pandemi.

"Tren pasar, atau volume pasar atau market nggak pernah lebih besar dari 2022. Itu tahun 2023," jelas Soerjopranoto.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa pada tahun 2022, industri otomotif berhasil mengirimkan 1.048.040 unit kendaraan. Namun, pada tahun 2023, jumlah tersebut turun menjadi 1.005.802 unit.

Sementara itu, untuk periode Januari-September 2024, Gaikindo mencatat distribusi sebanyak 633.218 unit. Hyundai mengambil pangsa pasar 2,7 persen dari total nasional, atau sebanyak 17.164 unit.

"Tahun depan naiknya tidak sampai dua digit, why? karena kita melihat semua masih wait and see," kata Soerjopranoto.

"Mungkin teman-teman sudah bisa prediksi, bahwa market itu kemungkinan besar kalau bisa tembus 900 ribu sudah bagus sekali. Mungkin angkanya sekitar 870 (sampai) 890-an ribu. Kira-kira seperti itu. Nah itu prediksi dari Hyundai," jelasnya.

Perlambatan pasar otomotif diprediksi sejalan dengan kondisi ekonomi global dan nasional yang belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi. Selain itu, kebijakan-kebijakan strategis pemerintah, seperti subsidi kendaraan listrik, juga diprediksi memengaruhi penjualan mobil konvensional pada tahun depan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini