Ketika musim hujan tiba, risiko banjir mengintai di banyak wilayah Indonesia. Salah satu dampak banjir yang merugikan adalah kerusakan kendaraan, khususnya mobil. Oleh karena itu, bagi yang sedang mencari mobil bekas, penting untuk mengetahui ciri-cirinya agar tidak tertipu membeli unit yang pernah terendam banjir.
Secara fisik, ada beberapa tanda yang dapat diamati untuk mendeteksi bekas banjir pada mobil. Pertama, perhatikan kondisi jok mobil. Jika jok diganti dengan material berbeda dari aslinya, kemungkinan besar mobil pernah terendam air. Biasanya, jok asli berbahan beludru diganti dengan kulit sintetis yang lebih murah.
Selain jok, periksa juga bagian bawah kursi atau kolong jok. Jika ditemukan karat atau korosi, ini menjadi indikasi kuat bahwa mobil pernah terendam banjir. Pasalnya, air yang masuk ke dalam kendaraan menyebabkan logam pada bagian tersebut berkarat.
Selanjutnya, inspeksi karpet mobil. Karpet yang terkena banjir biasanya terlihat rusak, tidak rata, atau bentuknya sudah tidak sempurna. Ini merupakan ciri khas mobil bekas banjir lainnya.
Bagi pembeli mobil sedan, ada ciri khusus yang perlu diperhatikan pada ban serep. Biasanya, ban serep pada sedan dilengkapi dengan penutup atau cover. Jika cover tersebut hilang atau kondisinya buruk, kemungkinan mobil pernah terendam air.
Selain ciri-ciri fisik tersebut, ada beberapa indikator lain yang perlu diwaspadai, seperti:
- Bau tidak sedap: Mobil bekas banjir biasanya memiliki bau lembap atau apek yang sulit dihilangkan.
- Noda pada dashboard: Noda kecokelatan atau kehitaman pada dashboard bisa jadi tanda bekas air banjir.
- Mesin tersendat: Mesin mobil yang pernah terendam air dapat mengalami masalah tersendat atau mogok saat dinyalakan.
Dengan memperhatikan ciri-ciri di atas, Anda dapat meminimalkan risiko tertipu saat membeli mobil bekas. Pastikan untuk memeriksa mobil secara menyeluruh dan jangan ragu untuk menanyakan riwayat kendaraan kepada penjual.