Jakarta – Musim hujan telah tiba, dan banjir menjadi pemandangan umum di berbagai wilayah. Bagi pengendara motor, menerjang banjir memang bisa menjadi pilihan terakhir saat terdesak. Namun, waspadalah akan potensi kerusakan yang mengintai.
Menurut Wahid Hidayatulloh, Kepala Cabang SPD Jakarta, melintasi genangan air berisiko memaksa air masuk ke dalam mesin melalui lubang udara hisap atau karburator. Hal ini dapat menyebabkan water hammer, kerusakan fatal pada mesin.
"Jika terjadi water hammer, biaya perbaikan bisa mencapai jutaan rupiah. Kita harus turun mesin dan mengganti komponen penting seperti piston, crankcase, dan bearing," jelas Wahid.
Selain water hammer, menerjang banjir juga bisa merusak komponen lain seperti CVT (matik), gigi rasio (gardan), dan rem.
Sementara itu, Andre, pemilik Dhinata Jaya Garage, menyarankan batas aman bagi motor saat melintasi banjir adalah seperempat dari diameter roda. Jika ketinggian air melebihi tinggi mesin, besar kemungkinan akan terjadi water hammer.
"Sebaiknya hindari menerjang banjir sedalam itu, apalagi jika tidak yakin dengan kondisi motor Anda," saran Andre.
Berikut beberapa tips aman melewati banjir dengan motor:
- Pastikan tinggi air tidak melebihi seperempat diameter roda.
- Gunakan gigi rendah dan jaga kecepatan tetap rendah.
- Hindari melintasi banjir yang mengalir deras.
- Segera bawa motor ke bengkel terdekat jika mengalami masalah setelah menerjang banjir.
Dengan memperhatikan batas aman dan tips di atas, Anda dapat mengurangi risiko kerusakan pada motor saat terpaksa melewati banjir. Ingat, lebih baik bersabar dan mencari jalan alternatif daripada memaksakan diri dan merugikan diri sendiri.