Jakarta, – Industri otomotif di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) tengah menghadapi penurunan sejak September 2024, baik dari segi penjualan maupun produksi mobil.

Berdasarkan data ASEAN Automotive Federation, total penjualan mobil di kawasan tersebut hanya mencapai 251.352 unit, turun drastis sebesar 9,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ketidakpastian ekonomi menjadi salah satu faktor yang memengaruhi penurunan ini.

Indonesia, yang masih menjadi kontributor utama di ASEAN, mencatat penjualan mobil baru sebanyak 72.667 unit, turun 9 persen dari periode sama tahun sebelumnya, yaitu 79.919 unit. Malaysia juga mengalami kondisi serupa dengan penjualan mobil baru sebanyak 58.032 unit, turun 14,9 persen dari tahun sebelumnya.

Yang令人惊讶的是, salah satu pasar otomotif terbesar ASEAN, Thailand, mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan. Penjualan mobil di Thailand hanya mencapai 39.048 unit, terjun bebas 37,1 persen dari tahun sebelumnya, sebesar 62.086 unit.

Penurunan tajam ini menyebabkan Thailand tertinggal dari Filipina, yang mencatatkan penjualan 39.542 unit, naik 2,4 persen dibandingkan periode September 2023. Filipina berhasil melewati Thailand meskipun kenaikannya relatif kecil.

Di sisi lain, Singapura dan Vietnam masih mencatatkan pertumbuhan positif. Singapura mengalami lonjakan penjualan 67,3 persen menjadi 5.167 unit, sementara Vietnam mengalami kenaikan penjualan 44,2 persen menjadi 36.565 unit.

Sementara itu, pada sisi produksi, total mobil yang diproduksi di ASEAN pada September 2024 tercatat 306.372 unit, turun 17 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 369.128 unit. Thailand tetap menjadi kontributor utama dengan penguasaan 33 persen atau 122.277 unit.

Penurunan ini mencerminkan dampak dari melemahnya permintaan dan masalah rantai pasokan global yang masih membayangi sektor otomotif.

Faktor Penyebab dan Prospek ke Depan

Menurunnya permintaan dan produksi mobil di ASEAN disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Ketidakpastian ekonomi dan inflasi yang tinggi
  • Kenaikan suku bunga yang menghambat pembelian mobil
  • Masalah rantai pasokan global yang berkelanjutan
  • Persaingan dari kendaraan listrik yang semakin meningkat

Ke depannya, prospek industri otomotif ASEAN masih menghadapi tantangan. Ketidakpastian ekonomi global diperkirakan akan terus berlanjut, dan masalah rantai pasokan diperkirakan akan tetap menjadi kendala. Namun, pertumbuhan pasar kendaraan listrik diperkirakan akan terus berlanjut, memberikan peluang baru bagi produsen otomotif.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini