Jakarta, – Pengguna kendaraan bermotor harus mewaspadai bahaya melintasi genangan air yang semakin sering terjadi akhir-akhir ini. Mobil tidak direkomendasikan untuk melewati banjir, namun terkadang terpaksa dilakukan untuk mengakses jalan yang tergenang.
Batas Kedalaman Aman
Pakar otomotif Eko Sulistyo dari Nasmoco Demak menginformasikan bahwa batas aman mobil melewati banjir adalah setengah roda. Hal ini bertujuan untuk mencegah air masuk ke bagian vital seperti saluran udara, transmisi, dan gardan.
"Jika air sudah setinggi setengah roda, kemungkinan besar akan masuk ke kabin. Ini masih aman, karena hanya akan membasahi karpet," jelas Eko.
Namun, jika air lebih tinggi dari setengah roda, sangat berisiko air tersedot ke ruang bakar melalui saluran udara.
Dampak Kerusakan Mesin
"Air yang tersedot ke ruang bakar akan berdampak fatal pada komponen mesin. Lengan piston bisa bengkok atau patah, bahkan blok mesin bisa pecah," tegas Eko.
Risiko Kerusakan Komponen Elektrik
Fendi Pamungkas, pemilik bengkel INF Auto Service, Depok, menambahkan bahwa jika air masuk ke dalam kabin, dapat menyebabkan kerusakan komponen elektrik seperti modul airbag, kabel-kabel, dan sistem audio.
"Komponen elektrik yang basah cenderung akan mengalami kerusakan, sehingga merugikan secara finansial," kata Fendi.
Hindari Banjir Jika Mungkin
Konsumen disarankan untuk menghindari melintasi banjir jika memungkinkan. Namun, jika terpaksa, perhatikan kedalaman banjir dan ikuti batas aman yang telah disebutkan.
Selain batas kedalaman, penting juga memperhatikan kendaraan yang melintas di depan. Jika ombak yang dihasilkan terlalu tinggi, sebaiknya hindari melintas.
"Jangan memaksakan mobil melewati banjir yang sudah tinggi. Cari jalan alternatif atau tunggu hingga air surut," pungkas Fendi.
Dengan memahami batas kedalaman aman dan risiko yang dapat ditimbulkan, pengguna kendaraan dapat meminimalisir kerusakan pada mobil mereka saat terpaksa melintasi banjir.
