Indonesia baru-baru ini menorehkan sejarah baru dalam industri kendaraan listrik. Pendirian pabrik pengemasan baterai (battery pack) oleh SAIC-CATL bersama partner lokal, Kencana Group, membuka peluang besar bagi pelaku industri lokal untuk terlibat dalam rantai pasokan kendaraan listrik.
Pabrik yang diberi nama PT Unified Advanced Battery System Indonesia (UABS) ini berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. SAIC-CATL memegang kepemilikan saham mayoritas sebesar 67%, sementara Kencana Group memiliki 33% sisanya.
Awalnya, pabrik UABS akan memproduksi baterai untuk mobil listrik merek Morris Garage (MG) yang berada di bawah naungan SAIC. Namun, Wang Wei, Presiden Direktur PT UABS Indonesia, mengungkapkan ambisi jangka panjang untuk melokalisasi komponen baterai di Indonesia.
"Kami ingin menambah komponen lokal lainnya, seperti bagian cell (cangkang) dan HV Harness-nya. Mungkin kami bisa menambah 10% lagi sehingga menjadi 20%. Secara perlahan akan naik terus, dari 10%, 20%, 30%, hingga maksimum 40%," jelas Wang.
Wang optimistis dengan prospek industri kendaraan listrik di Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam rantai pasokan kendaraan listrik global.
"Indonesia baru saja memulai era mobil listrik. Ini seperti yang terjadi di Tiongkok sepuluh tahun lalu. Saat itu hanya sedikit orang yang membeli mobil listrik di sana, tapi sekarang proporsi mobil listrik di Tiongkok sudah separuh dari mobil konvensional," ungkap Wang.
Pabrik UABS saat ini memproduksi 20 ribu unit battery pack per tahun. Ke depannya, UABS berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi dan melokalisasi lebih banyak komponen baterai. Langkah ini diharapkan dapat menghemat biaya produksi dan meningkatkan daya saing industri kendaraan listrik Indonesia di tingkat global.
Peluang bagi pelaku industri lokal untuk terlibat dalam rantai pasokan kendaraan listrik sangat luas. Pemerintah Indonesia juga telah memberikan dukungan penuh untuk pengembangan industri ini. Dengan memanfaatkan peluang dan dukungan ini, Indonesia berpotensi menjadi pusat produksi dan ekspor kendaraan listrik dan komponennya di masa depan.