Presiden Joko Widodo, dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat. Hal ini tercermin dari kebiasaan beliau yang kerap membuka jendela mobil dinasnya saat menyapa masyarakat. Namun, di balik aksi tersebut, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tetap merasa waswas. Pasalnya, mobil dinas Jokowi, Mercedes-Benz S 600 Guard, meski berlapis antipeluru, tetap memiliki celah keamanan yang perlu diantisipasi.
Mercedes-Benz S 600 Guard yang digunakan Jokowi menawarkan fitur keamanan mumpuni. Mobil ini mampu menahan serangan senjata mesin M60, berkat kaca tebal beberapa kali lipat dari standar dan bodi berlapis baja. Namun, saat Jokowi membuka jendela, tingkat keamanan menurun drastis.
"Bodi armor hanya bermanfaat saat jendela tertutup rapat. Namun, Bapak Presiden ingin menyapa masyarakat," ungkap Marsma TNI Wahu Hidayat Sudjatmiko, mantan Komandan Paspampres 2022-2023.
Untuk mengantisipasi risiko tersebut, Paspampres menambahkan pengawalan motor di sisi kanan dan kiri mobil presiden. Pengawalan ini berfungsi sebagai bayangan yang membatasi akses masyarakat ke mobil Jokowi.
"Kami berupaya mengimbangi keinginan Bapak Presiden untuk dekat dengan rakyat dan menjaga keamanannya," ujar Wahyu.
Meski telah dibayangi motor, pengawalan tetap memiliki tantangan. Peristiwa viral seorang wanita menerobos konvoi RI 1 untuk bersalaman dengan Jokowi menjadi pengingat akan kerentanan keamanan.
"Kami terus berupaya meningkatkan teknik pengamanan dinamis sesuai kebutuhan objek," kata Wahyu.
Namun, menjaga keamanan Jokowi juga dihadapkan pada dilema. "Bapak Presiden berpesan agar Paspampres tidak bersikap kasar atau keras pada masyarakat," ungkap Wahyu.
Hal ini menimbulkan tantangan bagi Paspampres untuk menyeimbangkan keamanan presiden dengan kedekatannya dengan rakyat. Meski begitu, mereka tetap berkomitmen untuk menjaga keselamatan Jokowi dengan segala upaya yang mereka miliki.