Kerusakan mobil kerap kali tak terduga dan dapat menguras kantong pemiliknya. Untuk mengatasi hal ini, memahami urgensi perbaikan berdasarkan skala prioritas sangat penting. Dengan begitu, pemilik mobil dapat memperbaiki bagian yang paling krusial terlebih dahulu dengan dana yang terbatas.
Menurut Arif Nugroho selaku Service Advisor Hyundai Solo Baru, bengkel memiliki kewajiban untuk mengomunikasikan urgensi perbaikan komponen kepada konsumen. Catatan kerusakan yang diterima konsumen tidak harus diperbaiki secara bersamaan jika dana terbatas.
Urutan Perbaikan Prioritas
Arif memberikan contoh urutan prioritas perbaikan komponen yang paling penting:
-
Kampas Rem
Risiko: Mengurangi daya pengereman yang berdampak pada keselamatan. -
Peredam Kejut
Risiko: Menurunkan kenyamanan berkendara, tetapi masih memungkinkan mobil untuk digunakan. -
Rembesan Oli Mesin
Risiko: Terjadi secara bertahap. Selama volume oli mesin dipantau dan diganti tepat waktu, mobil masih dapat digunakan untuk mobilitas sehari-hari.
Dampak Penundaan Perbaikan
Selain memahami prioritas, konsumen juga perlu menyadari dampak penundaan perbaikan komponen. Misalnya, penundaan perbaikan peredam kejut dapat mengakibatkan ketidaknyamanan berkendara, tetapi tidak membahayakan keselamatan.
Sementara itu, menunda perbaikan kampas rem berisiko mengurangi daya pengereman yang dapat mengancam keselamatan pengemudi dan penumpang. Oleh karena itu, perbaikan kampas rem harus didahulukan demi keselamatan.
Dengan memahami urgensi perbaikan berdasarkan skala prioritas, pemilik mobil dapat mengalokasikan dana secara efektif untuk memperbaiki komponen yang paling penting terlebih dahulu. Hal ini akan meringankan beban finansial dan memastikan keamanan dan kenyamanan berkendara tetap terjaga.