Jakarta – Kabar rencana penggunanaan mobil Maung produksi PT Pindad sebagai kendaraan dinas bagi menteri dan pejabat eselon I mendapat perhatian publik. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun memberikan klarifikasi terkait pernyataan ini.
Dalam keterangan resminya, Kemenkeu menegaskan bahwa pernyataan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu yang menyebut Maung akan menjadi mobil dinas hanyalah contoh pemanfaatan produk dalam negeri. Kemenkeu belum memiliki rencana konkret untuk menjadikan Maung sebagai kendaraan dinas resmi.
Namun, rencana penggunaan mobil Maung sebagai kendaraan dinas sebetulnya merupakan peluang yang layak dipertimbangkan. Mobil yang dikembangkan oleh PT Pindad ini memiliki potensi besar sebagai sarana transportasi untuk pejabat pemerintahan.
Maung merupakan kendaraan taktis yang memiliki kemampuan mumpuni di berbagai medan jalan. Desainnya yang kokoh dan tangguh akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pejabat yang seringkali harus melakukan perjalanan dinas ke daerah-daerah yang medannya sulit.
Selain itu, penggunaan Maung sebagai mobil dinas juga merupakan bentuk dukungan terhadap industri pertahanan dalam negeri. Dengan menggunakan produk buatan Indonesia, pemerintah dapat menunjukkan komitmennya untuk memajukan industri strategis.
Meski Kemenkeu belum menetapkan rencana pasti, wacana penggunaan Maung sebagai kendaraan dinas patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada pengadaan mobil mewah dari luar negeri, tetapi juga berupaya mendorong industri dalam negeri untuk menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar global.