Jakarta, Otomania – Saat memarkir kendaraan roda dua, terdapat dua pilihan standar yang dapat digunakan, yakni standar samping dan standar tengah. Masing-masing jenis standar memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sesuai kebutuhan.
Namun, dalam praktiknya, pengguna sepeda motor lebih sering memilih menggunakan standar samping dibandingkan standar tengah. Alasan utama adalah kemudahan penggunaan. Pengendara hanya perlu mendorong standar dengan kaki untuk menahan motor.
Selain itu, proses memasang dan melepas standar samping lebih cepat dan praktis. Hal ini sangat berguna ketika motor sering diparkir sebentar-sebentar, seperti saat berbelanja atau mengantar jemput anak sekolah.
Keunggulan lain dari standar samping adalah penghematan tenaga. Berbeda dengan standar tengah yang memerlukan pengangkatan motor, penggunaan standar samping tidak membutuhkan usaha fisik yang berat. Hal ini menjadikannya pilihan yang lebih nyaman, terutama bagi wanita.
Namun, di balik banyaknya keunggulan tersebut, terdapat juga beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah stabilitas yang kurang baik. Standar samping lebih mudah goyah jika permukaan tanah tidak rata atau miring. Hal ini dapat meningkatkan risiko motor roboh, terutama saat estacioner dalam waktu yang lama atau ketika tertiup angin kencang.
Selain itu, standar samping juga dapat mengurangi ruang parkir. Motor yang diparkir dengan standar samping membutuhkan lebih banyak ruang dibandingkan dengan standar tengah karena posisinya yang miring. Hal ini perlu dipertimbangkan jika parkir di area yang sempit atau padat.
Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan, standar samping tetap menjadi pilihan yang populer karena kemudahan dan kepraktisannya. Untuk parkir jangka pendek atau di permukaan yang rata, standar samping dapat menjadi solusi yang tepat. Namun, jika stabilitas dan ruang parkir menjadi prioritas, maka standar tengah mungkin lebih sesuai digunakan.