Seiring dengan komitmen pemerintah untuk mendukung industri otomotif dalam negeri, PT BAIC Indonesia mengusulkan model BAIC BJ80 sebagai mobil dinas bagi pejabat negara. Usulan ini diajukan menyusul instruksi Presiden Prabowo Subianto yang melarang penggunaan mobil mewah impor bagi menteri dan pejabat eselon I.
BAIC BJ80 merupakan SUV gagah dengan desain yang mirip dengan Mercedes-Benz G-Class. Mobil ini telah teruji ketangguhannya dan digunakan oleh militer di China serta kepolisian di Hong Kong. Chief Operating Officer (COO) BAIC Indonesia, Dhani Yahya, menegaskan bahwa BJ80 cocok untuk medan geografis Indonesia yang beragam.
Kerja sama dengan PT Pindad juga terbuka untuk merebranding BAIC BJ80 sesuai kebutuhan pemerintah. "Jika mau di-rebranding dengan Pindad atau apa, dengan senang hati (kami membuka peluang kerja sama itu)," kata Dhani.
Selain desain yang gagah, BAIC BJ80 juga memiliki spesifikasi tangguh dengan penggerak 4×4. Mobil ini mampu menjelajah berbagai medan, baik aspal maupun medan kasar, sehingga sangat cocok untuk kondisi jalan di Indonesia.
Sebelumnya, pemerintah baru pimpinan Prabowo-Gibran telah menunjukkan dukungannya terhadap produk otomotif buatan lokal. Pada pelantikan presiden dan wakil presiden, Presiden Prabowo menggunakan MV3 Garuda Limousine buatan PT Pindad. Mobil ini juga digunakan saat Retreat Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang.
Instruksi untuk menggunakan mobil dinas buatan lokal merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada impor dan sekaligus mendukung perkembangan industri otomotif dalam negeri. BAIC BJ80 menjadi salah satu pilihan menarik yang layak dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Dengan desain gagah, ketangguhan, dan dukungan industri lokal, BAIC BJ80 berpotensi menjadi mobil dinas kebanggaan pejabat Republik Indonesia di masa mendatang.