Baru-baru ini, jagat maya diramaikan dengan perbincangan seputar kemiripan interior mobil dinas Presiden Prabowo Subianto, MV3 Garuda Limousine, dengan mobil Korea Selatan merek Ssangyong. Persamaan yang mencolok terutama terlihat pada bagian dasbor, pengontrol AC, konsol tengah, tuas persneling, hingga setir.
Kemiripan ini menimbulkan spekulasi bahwa MV3 Garuda Limousine merupakan hasil adaptasi atau bahkan tiruan dari Ssangyong Rexton. Namun, pengamat otomotif dan pakar desain produk industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu, memberikan pandangan berbeda.
Menurut Yannes, kemiripan desain kendaraan dalam industri otomotif bukanlah hal yang asing. Bahkan, produsen mobil listrik asal Tiongkok pun banyak yang merilis produk dengan desain mirip dengan mobil Eropa. Hal ini disebabkan oleh faktor pertukaran desainer produk otomotif antara berbagai pabrikan dunia.
"China mengambil atau membayar lebih mahal para desainer produk otomotif dari berbagai pabrikan terkenal di Eropa. Sehingga, kemiripan desain yang terjadi sebenarnya merupakan bagian dari tren otomotif yang bersifat universal," ungkap Yannes.
Meski demikian, Yannes menegaskan bahwa MV3 Garuda Limousine merupakan hasil karya anak bangsa. Pengembangannya melibatkan desainer produk lokal dari berbagai level, mulai madya hingga senior, dengan tetap mengacu pada standar global.
"Setiap kemiripan desain yang ada pada MV3 Garuda Limousine perlu dilihat sebagai bentuk adaptasi tren otomotif terkini, bukan sebagai bentuk plagiarisme. Kita harus mengapresiasi usaha dalam negeri yang telah berhasil menciptakan produk berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pasar," ujar Yannes.