Hyundai yang sebelumnya menduduki posisi 10 besar merek mobil terlaris di Indonesia harus mengakui keunggulan BYD pada periode September 2024. Kehadiran BYD yang berasal dari China ini sukses menggeser posisi Hyundai, terutama karena strategi pemasarannya yang tepat sasaran.
Strategi 4 Jurus BYD
Dengan hanya mengandalkan empat produk, yaitu Dolphin, Atto 3, Seal, dan M6, BYD mampu menarik minat konsumen Indonesia. Strategi 4 jurus yang diterapkan BYD menjadi kunci keberhasilannya:
-
Fokus pada Mobil Listrik:
BYD menawarkan seluruh produknya bertenaga listrik, memanfaatkan tren kendaraan listrik yang sedang naik daun di Indonesia. -
Harga Kompetitif:
BYD membanderol mobilnya dengan harga yang cukup kompetitif, mulai dari Rp 360 jutaan hingga Rp 700 jutaan. Harga ini lebih terjangkau dibandingkan Hyundai yang memiliki kisaran harga mobil bensin mulai dari Rp 240 jutaan hingga Rp 1 miliar. -
Promosi Agresif:
BYD sangat gencar melakukan promosi di berbagai media, termasuk online dan offline. Strategi ini efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang merek BYD. -
Kemitraan Strategis:
BYD menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, seperti dealer dan perusahaan pembiayaan. Kerjasama ini memudahkan konsumen dalam mengakses dan mendapatkan produk BYD.
Tantangan Hyundai
Di sisi lain, Hyundai menghadapi sejumlah tantangan dalam mempertahankan posisinya. Penjualan Hyundai terus mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir, dengan distribusi unit ke dealer hanya mencapai 1.596 unit pada September 2024. Selain itu, penurunan penjualan retail Hyundai juga semakin merosot dalam tiga bulan terakhir.
Meskipun menawarkan variasi produk yang lebih luas dengan opsi mesin bensin, diesel, dan listrik, Hyundai belum mampu menandingi strategi agresif BYD yang fokus pada mobil listrik dan kisaran harga yang kompetitif.