Saat musim hujan, pengendara motor sering dihadapkan pada dilema saat jalan tergenang air. Apakah menerobos genangan atau mencari rute alternatif?

Meskipun menggiurkan untuk melanjutkan perjalanan, menuntun atau mendorong sepeda motor saat banjir memiliki risiko tersendiri. Menurut Andre, pemilik Dhinata Jaya Garage, ketinggian air menjadi faktor penentu.

"Kalau air masih seperempat diameter roda, masih bisa dipaksa jalan. Tapi kalau lebih, sebaiknya jangan," ujar Andre.

Penyebabnya, air dapat masuk ke bagian vital, seperti knalpot. "Tinggi air di bawah knalpot tidak apa-apa, tapi kalau sudah masuk lewat lubang knalpot, bisa bermasalah," kata Anton Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88.

Sebagai alternatif, pengendara dapat menutup bagian lubang air filter, knalpot, dan sela hawa mesin dengan plastik untuk mencegah air masuk. Setelah itu, barulah motor dapat dituntun dengan mesin mati.

"Tuntun motor lebih aman karena bisa meraba jalan pelan-pelan. Banjir biasanya menutupi lubang atau kondisi jalan yang berbahaya," jelas Anto.

Namun, opsi mencari rute alternatif juga patut dipertimbangkan. Selain lebih aman, pengendara tidak perlu khawatir dengan kerusakan motor akibat terendam air.

Jadi, saat menghadapi genangan air, pengendara perlu mempertimbangkan ketinggian air dan risiko yang mungkin terjadi. Menuntun motor dengan persiapan yang matang atau memilih rute alternatif yang lebih aman menjadi solusi bijak untuk menjaga keselamatan dan kendaraan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini