Membeli motor bekas memang dapat menjadi solusi yang lebih hemat dibandingkan membeli motor baru. Namun, ada baiknya untuk lebih teliti dan memperhatikan beberapa faktor sebelum mengambil keputusan, terutama kondisi mesin. Salah satu kondisi yang patut diwaspadai adalah motor yang sudah mengalami turun mesin.

Apa Itu Turun Mesin?

Turun mesin adalah proses membongkar dan memperbaiki mesin motor secara besar-besaran. Hal ini biasanya dilakukan karena adanya kerusakan serius pada komponen mesin yang vital. Penyebab paling umum turun mesin adalah kelalaian dalam mengganti oli secara berkala. Tanpa pelumas yang cukup, komponen mesin akan cepat aus dan bisa menyebabkan mesin macet atau mengeluarkan suara berisik yang tidak normal.

Risiko Motor Bekas Turun Mesin

Motor yang sudah turun mesin biasanya mengalami penurunan performa yang signifikan. Wahyu Budhi, Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, menjelaskan bahwa motor tersebut akan kesulitan menghasilkan tenaga yang optimal karena komponen penting seperti stang piston, ring piston, atau blok silinder mungkin telah diganti dan tidak terpasang sesuai standar pabrikan.

Selain itu, membeli motor bekas yang sudah turun mesin juga berpotensi menimbulkan biaya perbaikan yang lebih tinggi di kemudian hari. Pemasangan komponen yang tidak sesuai standar dapat merusak bagian mesin lainnya, yang pada akhirnya akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk memperbaikinya.

Cara Menghindari Motor Bekas Turun Mesin

Untuk meminimalisir risiko membeli motor bekas turun mesin, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

  1. Pilih Motor dengan Riwayat Perawatan Jelas: Pastikan motor yang hendak dibeli memiliki riwayat perawatan yang jelas, terutama terkait dengan penggantian oli secara berkala.
  2. Lakukan Pengecekan Menyeluruh: Sebelum membeli, lakukan pengecekan menyeluruh pada mesin motor, termasuk suara mesin, kondisi oli, dan apakah terdapat kebocoran. Jika memungkinkan, bawa motor ke bengkel untuk diperiksa oleh mekanik yang berpengalaman.
  3. Hindari Motor yang Sudah Turun Mesin: Jika memungkinkan, hindari membeli motor bekas yang sudah turun mesin. Meskipun harganya mungkin lebih murah, namun risiko dan biaya perbaikan di kemudian hari bisa jadi besar.
  4. Pastikan Turun Mesin Dilakukan di Bengkel Resmi: Jika motor bekas yang diincar sudah turun mesin, pastikan perbaikan dilakukan di bengkel resmi yang memiliki standar dan prosedur kerja yang jelas. Hal ini untuk memastikan bahwa mesin dirakit dengan benar dan sesuai standar pabrikan.

Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, Anda dapat meminimalisir risiko membeli motor bekas turun mesin dan mendapatkan motor bekas yang berkualitas dan awet.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini