Tahukah Anda tentang fitur auto hold pada mobil transmisi otomatis modern? Fitur ini telah menjadi salah satu kemajuan teknologi di industri otomotif. Dengan fitur ini, pengemudi tak perlu lagi menarik rem tangan saat berhenti sejenak di jalan. Rem akan mengunci secara otomatis saat auto hold diaktifkan dan pedal rem diinjak penuh.
Namun, muncul pertanyaan apakah fitur auto hold aman dan tidak merusak transmisi mobil? Pasalnya, tuas perseneling tetap berada di posisi "D" dalam waktu yang cukup lama, seperti saat menunggu lampu merah.
Menurut Freddy Karya, supervisor Dokter Mobil (Domo) Transmisi, fitur auto hold aman dan tidak akan merusak transmisi meskipun tuas tetap berada di posisi "D".
"Fitur ini memang dirancang untuk itu. Meskipun terasa seperti mobil ditahan, ini adalah teknologi yang diciptakan untuk kenyamanan," jelas Freddy.
Meskipun demikian, beberapa pengemudi masih memilih untuk memindahkan transmisi ke posisi "N" atau netral saat menggunakan auto hold. Menurut Freddy, perbedaannya terletak pada suhu oli transmisi.
"Pada posisi ‘D’, temperatur oli transmisi akan meningkat," katanya. "Jika oli terlalu panas, bisa berpotensi merusak. Namun, jika kondisi oli baik dan rutin diganti serta dirawat, tidak akan ada masalah."
Dengan kata lain, fitur auto hold merupakan inovasi teknologi yang aman bagi transmisi otomatis jika oli transmisi dijaga kondisinya dengan baik. Kehadiran fitur ini menawarkan kenyamanan bagi pengemudi, khususnya saat menghadapi lalu lintas padat atau saat berhenti di tanjakan.
Namun, penting diingat bahwa setiap kendaraan memiliki karakteristik yang berbeda. Sebaiknya berkonsultasi dengan bengkel resmi atau mekanik terpercaya untuk memastikan apakah fitur auto hold pada kendaraan Anda aman digunakan.