Industri otomotif dalam negeri menunjukkan perbaikan yang signifikan dengan menggeliatnya ekspor mobil buatan dalam negeri atau (CBU) pada September 2024. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor mobil CBU berhasil tumbuh positif sebesar 11,9% secara bulanan dan 5,6% secara tahunan.

Capaian ini menggembirakan karena menunjukkan pulihnya aktivitas ekspor mobil Indonesia setelah mengalami penurunan pada semester II tahun 2024. Para pemain utama industri seperti Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Hyundai, dan Suzuki mencatatkan pertumbuhan ekspor hingga 50%.

Toyota menjadi kontributor terbesar dengan menguasai pasar ekspor mobil CBU. Hal ini menunjukkan kepercayaan pasar global terhadap kualitas dan daya saing mobil-mobil buatan Indonesia.

Tren positif juga terlihat pada ekspor mobil secara terurai (CKD), yang tumbuh 13,6% secara bulanan. Meskipun masih melambat 9,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, angka ini menunjukkan adanya peningkatan permintaan mobil CKD di pasar luar negeri.

Namun, ekspor komponen mobil mengalami penurunan sebesar 34,8% secara bulanan. Penurunan ini diduga karena faktor eksternal seperti perlambatan ekonomi global. Meskipun demikian, ekspor komponen mobil masih mengalami peningkatan 67% secara tahunan, menunjukkan potensi pasar yang masih terbuka lebar.

Pemerintah dan pelaku industri otomotif perlu terus mendorong pertumbuhan ekspor mobil Indonesia. Peningkatan kualitas, diversifikasi pasar, dan dukungan insentif diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain global dalam industri otomotif.

Dengan geliatnya ekspor mobil CBU dan CKD, industri otomotif Indonesia berpotensi menjadi salah satu penggerak utama perekonomian nasional. Peningkatan ekspor tidak hanya akan meningkatkan pendapatan devisa, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini