Bagi pencari mobil bekas, Ford sering menjadi pilihan menarik karena menawarkan spesifikasi tinggi dengan harga terjangkau. Namun, tahukah Anda alasan di balik penurunan harga mobil bekas Ford yang signifikan?
Kekhawatiran konsumen menjadi faktor utama merosotnya nilai jual kembali Ford. Salah satu kekhawatiran tersebut adalah biaya perawatan dan ketersediaan suku cadang. Ford memang memiliki jumlah populasi yang lebih sedikit dibandingkan mobil Jepang, sehingga suku cadang genuine cenderung lebih mahal dan sulit ditemukan.
Namun, pemilik bengkel spesialis Ford, Imun, mengungkapkan bahwa kekhawatiran ini dapat diatasi dengan menggunakan produk aftermarket. "Tidak hanya faktor harga, kualitas produk aftermarket terkadang justru lebih unggul, seperti motor kipas radiator," ujar Imun.
Selain itu, sebagian orang beranggapan bahwa perawatan mobil Ford lebih rumit dan mahal. Benarkah demikian? Imun menjelaskan bahwa memang ada proses reprogramming ECU yang harus dilakukan setelah perawatan, namun hal ini hanya dapat dilakukan dengan alat khusus.
"Bengkel yang tidak memahami prosedur ini akan kesulitan menangani mobil Ford," imbuh Imun, yang pernah bekerja sebagai mekanik Ford resmi selama tujuh tahun.
Meski memiliki beberapa kelemahan, Ford juga memiliki keunggulan yang tidak ditemukan pada kompetitornya, yakni kualitas suspensi yang mumpuni. "Mobil Ford umumnya lebih kokoh, sehingga berdampak pada suspensinya yang lebih nyaman," ungkap Imun.
Jadi, penurunan harga mobil bekas Ford dipengaruhi oleh kekhawatiran konsumen akan biaya perawatan dan ketersediaan suku cadang. Namun, kekhawatiran ini dapat diantisipasi dengan memanfaatkan produk aftermarket dan memilih bengkel yang kompeten. Selain itu, keunggulan Ford pada sektor suspensi menjadi nilai tambah yang patut dipertimbangkan.