Jakarta, – Air radiator merupakan komponen penting dalam menjaga suhu mesin mobil tetap stabil dan mencegah overheating. Namun, seiring penggunaan, air radiator bisa berubah menjadi keruh, yang mengindikasikan adanya masalah pada sistem pendingin kendaraan.
Menurut mekanik ahli, air radiator yang keruh menandakan adanya karat pada komponen sistem pendingin, seperti water jacket di blok mesin, cylinder head, radiator, water pump, dan pipa-pipa saluran pendingin. Karat ini menghambat sirkulasi cairan pendingin, sehingga menurunkan efisiensi pendinginan dan berpotensi menyebabkan kerusakan mesin yang serius.
Salah satu penyebab utama pembentukan karat adalah penggunaan air ledeng atau air sumur sebagai cairan pendingin. Air tersebut mengandung mineral dan kotoran yang dapat mempercepat proses korosi pada komponen sistem pendingin.
Untuk mencegah masalah ini, disarankan untuk menggunakan cairan pendingin khusus (coolant) yang telah diformulasikan untuk melindungi sistem pendingin dari karat dan korosi. Selain itu, air radiator perlu dikuras secara berkala, yaitu setiap 40.000 km untuk mobil yang menggunakan coolant dan setiap enam bulan untuk mobil yang menggunakan air biasa.
Dengan perawatan rutin dan penggantian cairan pendingin yang sesuai rekomendasi, pemilik mobil dapat menjaga sistem pendingin tetap berfungsi optimal, mencegah kerusakan mesin yang serius, dan memastikan mesin bekerja dengan baik.