Produsen mobil listrik asal Tiongkok, BYD, baru-baru ini mengumumkan recall terhadap hampir 100.000 unit mobil listriknya. Recall ini berdampak pada dua model populer, BYD Dolphin dan Yuan Plus (dikenal sebagai Atto 3 di Indonesia).
Menurut Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar (SAMR) Tiongkok, recall ini dilakukan karena adanya risiko kebakaran pada kendaraan yang terdampak. Masalahnya bersumber dari cacat dalam proses pembuatan kontroler electric power steering column assembly (CEPS).
Saat penutup peralatan CEPS ditutup, hal itu dapat mengganggu kapasitor pada papan sirkuit pengontrol. Gangguan ini berpotensi menyebabkan retakan mikro pada kapasitor. Seiring penggunaan kendaraan, retakan dapat meluas, memicu korsleting, panas berlebih, dan meningkatkan risiko kebakaran.
Untuk mengatasi masalah ini, BYD akan memasang bantalan insulasi pada pengontrol secara gratis untuk unit yang terdampak. Pemilik kendaraan yang terdampak akan dihubungi melalui berbagai saluran komunikasi.
Namun, kabar baiknya bagi konsumen di Indonesia, BYD memastikan bahwa unit BYD Dolphin dan Atto 3 yang dipasarkan di Tanah Air aman dari recall. "Program recall ini hanya terjadi di Tiongkok dan hanya untuk beberapa batch unit tertentu," ujar Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan.
Langkah recall ini merupakan bentuk komitmen BYD dalam menjaga keselamatan konsumen. Meskipun belum ada kasus kebakaran terkait masalah ini, recall dilakukan untuk meminimalkan potensi risiko di masa mendatang.
Sebagai penutup, konsumen BYD di Indonesia tidak perlu khawatir terkait recall besar-besaran yang terjadi di Tiongkok. Unit yang dipasarkan di dalam negeri dipastikan aman dan akan terus dipantau untuk memastikan kualitas dan keselamatan pengguna.