Viral di media sosial, rekaman kamera pengawas yang memperlihatkan pengendara mobil kabur setelah mengisi BBM di SPBU Pertamina di Jakarta Timur. Aksi tak terpuji ini memicu perdebatan publik, apakah tindakan tersebut merupakan bentuk kejahatan atau sekadar kekonyolan.
Dosen dan ahli keselamatan berkendara, Sony Susmana, menilai aksi tersebut sebagai perpaduan antara kejahatan dan kebodohan. Ia mengingatkan bahwa dengan maraknya kamera pengawas saat ini, tindakan merugikan orang lain berpotensi terseret masalah hukum.
Jika aksi kabur usai isi BBM dilakukan secara sengaja, hal ini menunjukkan rendahnya etika dan adab pengendara. Sony menyarankan agar pengemudi yang terlanjur melakukan perbuatan tersebut lebih baik berterus terang dan mencari jalan keluar yang baik.
Sementara itu, Pertamina menegaskan imbauan untuk seluruh SPBU memasang traffic cone di depan kendaraan sebelum pengisian BBM. Hal ini bertujuan untuk keselamatan dan mencegah kejadian serupa terulang.
Manager Media dan Stakeholder Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyampaikan bahwa SPBU dapat melacak oknum pengendara yang tidak membayar melalui rekaman CCTV. Data tersebut kemudian akan dilaporkan kepada pihak berwenang.
Kejadian ini menyoroti pentingnya penegakan hukum dan kesadaran masyarakat. Pengendara yang sengaja kabur usai mengisi BBM harus ditindak tegas. Sementara itu, masyarakat perlu diedukasi tentang etika dan konsekuensi buruk dari tindakan tersebut.
Ke depannya, diharapkan kesadaran masyarakat meningkat dan praktik kabur usai isi BBM menjadi kasus yang langka. SPBU juga perlu lebih waspada dan memperketat pengawasan untuk meminimalisir kejadian serupa.