Lampu indikator oli mesin pada mobil merupakan salah satu hal krusial yang menginformasikan kesehatan pelumasan mesin Anda. Saat lampu merah berbentuk bejana oli menyala, artinya terjadi masalah pada sirkulasi oli atau tekanan oli di bawah standar. Namun, tahukah Anda bahwa lampu indikator ini bisa dimanipulasi oknum pedagang mobil bekas yang tidak bertanggung jawab?
Aji Dwi Nugroho, pakar otomotif dari Aha Motor Yogyakarta, mengungkap modus operandi licik yang kerap dilakukan oleh oknum tersebut. Mereka mematikan lampu indikator oli secara permanen, agar calon pembeli mengira tidak ada masalah dengan sistem pelumasan padahal kenyataannya sebaliknya.
"Modus ini dilakukan untuk mengelabui konsumen agar mobil bekas yang dijual terlihat dalam kondisi baik dan laku lebih cepat," ujar Aji.
Biasanya, lampu indikator oli dimatikan dengan memutus rangkaian kelistrikannya atau ditutupi stiker atau solasi berwarna sama dengan spidometer. Akibatnya, saat mesin dihidupkan, lampu indikator oli tidak menyala, seolah-olah kondisi mobil baik-baik saja.
Aji menekankan pentingnya memperhatikan lampu indikator saat akan membeli mobil bekas. "Pada saat kunci kontak ‘on’, pastikan lampu indikator oli menyala. Ini menunjukkan bahwa sistem pelumasan masih berfungsi," katanya.
Setelah mesin dihidupkan, lampu indikator oli harus padam sebagai tanda bahwa sirkulasi oli sudah terjadi dan tekanannya sesuai standar. Jika saat kunci kontak ‘on’ lampu indikator oli tidak menyala, segera periksa lebih lanjut karena mengindikasikan adanya masalah pada sistem pelumasan yang dapat berakibat fatal bagi mesin.
Jadi, selalu waspada dan jangan tergiur dengan manipulasi lampu indikator oli mesin saat membeli mobil bekas. Pastikan kondisi sistem pelumasan berfungsi dengan baik agar mesin mobil Anda tetap sehat dan berumur panjang.