Jakarta, – Thailand bersiap untuk memperkuat industri mobil listriknya dengan mewajibkan produsen kendaraan listrik memproduksi komponen utama secara lokal mulai tahun 2026. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pengembangan teknologi di bidang kendaraan listrik.
Menurut Ekniti Nitithanprapas, Direktur Jenderal Departemen Cukai Thailand, ada tiga komponen utama mobil listrik yang akan diproduksi secara lokal: motor listrik, reduktor, dan inverter. Komponen-komponen ini sangat penting untuk penggerak mobil listrik, mengubah energi listrik menjadi energi kinetik dan mengatur aliran arus listrik.
Thailand telah memberikan berbagai insentif untuk menarik produsen mobil listrik berinvestasi di negara tersebut, termasuk subsidi hingga 68 juta rupiah per unit kendaraan listrik. Selain itu, tarif bea masuk untuk kendaraan listrik impor asal China yang akan diproduksi di Thailand juga telah dihapuskan.
Langkah Thailand ini sejalan dengan tren global yang semakin mengarah pada pengurangan emisi gas rumah kaca. Kendaraan listrik memainkan peran penting dalam mengurangi emisi, karena tidak menghasilkan polusi udara seperti kendaraan bermesin pembakaran.
Dengan mewajibkan produksi lokal komponen mobil listrik, Thailand berharap dapat menciptakan lapangan kerja baru, mengembangkan industri teknologi baru, dan menjadi pusat produksi mobil listrik regional. Langkah ini juga akan membantu Thailand mengurangi ketergantungannya pada impor dan meningkatkan ketahanan ekonominya.
Pemerintah Indonesia sendiri juga tengah mendorong pengembangan industri kendaraan listrik. Namun, masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi, seperti kurangnya infrastruktur pengisian daya dan harga baterai yang masih tergolong tinggi. Dengan melihat langkah Thailand, Indonesia dapat belajar dan memperkuat strategi pengembangan industri kendaraan listrik nasional.
Kesimpulannya, langkah Thailand dalam mewajibkan produksi lokal komponen mobil listrik merupakan bukti komitmen negara tersebut terhadap pengembangan teknologi ramah lingkungan. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan peluang ekonomi baru, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan memperkuat industri otomotif nasional di Thailand.