Jakarta, — Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlangsungan lingkungan dan efisiensi energi telah mendorong popularitas mobil hybrid di Indonesia. Hal ini terbukti dari melonjaknya penjualan Honda CR-V e:HEV, yang mengalahkan saudaranya dengan mesin internal combustion engine (ICE).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan CR-V e:HEV mencapai 1.886 unit pada periode Januari-Agustus 2024. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan penjualan CR-V Turbo ICE yang hanya sebesar 718 unit.
Menurut Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, keunggulan CR-V e:HEV terletak pada efisiensi bahan bakar yang dapat menghemat hingga 50 persen. Selain itu, perawatan yang mudah, pengisian bahan bakar yang praktis, dan harga jual kembali yang tinggi juga menjadi faktor pendorong minat konsumen.
"Pasar hybrid sangat baik, dan konsumen sudah teredukasi. Kami berpendapat bahwa untuk saat ini, teknologi elektrifikasi yang paling praktis adalah hybrid," ujar Billy.
Honda CR-V e:HEV mengusung mesin 2.0 liter direct-injected 4-Cylinder Atkinson cycle DOHC yang dipadukan dengan Electric Continuously Variable Transmission (E-CVT) dan baterai lithium-ion berkapasitas 1,06 kWh. Konfigurasi ini memberikan keseimbangan antara efisiensi bahan bakar dan performa berkendara.
Sementara itu, CR-V Turbo ICE menggunakan mesin 1.5 liter direct-injected 4-Cylinder DOHC VTEC Turbo dengan tenaga maksimum 190 PS dan torsi maksimum 240 Nm. Dari segi harga, CR-V e:HEV dibanderol Rp 814,4 juta, sedangkan CR-V Turbo ICE dijual Rp 749,1 juta.
Kehadiran CR-V e:HEV menunjukkan bahwa tren mobil hybrid akan terus berkembang di Indonesia. Dengan keunggulannya dalam efisiensi bahan bakar, perawatan yang mudah, dan teknologi yang canggih, mobil hybrid menjadi pilihan tepat bagi masyarakat yang ingin berkontribusi pada pengurangan emisi dan menghemat pengeluaran bahan bakar.