Hyundai baru-baru ini meluncurkan strategi jangka menengah dan panjang, "Hyundai Way". Salah satu tujuannya adalah menggandakan jumlah model hybrid secara global, dari 7 menjadi 14 model pada tahun 2030.

Wilayah Amerika Utara menjadi salah satu pasar utama Hyundai dalam ekspansi hybrid ini. Pada tahun 2028, Hyundai menargetkan penjualan 690.000 unit kendaraan hybrid di wilayah tersebut. Korea dan Eropa juga akan mendapatkan porsi ekspansi yang signifikan.

Menanggapi permintaan hybrid yang meningkat di Indonesia, Hyundai Motors Indonesia (HMID) juga berencana meluncurkan varian hybrid di Tanah Air pada tahun ini. "Di Indonesia, kami akan segera memperkenalkan varian hybrid pertama Hyundai di Indonesia," ungkap Chief Operating Officer (COO) HMID, Fransiscus Soerjopranoto.

Selain model hybrid, Hyundai juga mengembangkan kendaraan listrik jarak jauh (EREV) yang menggabungkan teknologi mesin pembakaran internal dan listrik. EREV ini diharapkan menjadi jembatan menuju kendaraan listrik murni bertenaga baterai.

Indonesia belum disebutkan secara spesifik dalam rencana produksi EREV Hyundai. Namun, mengingat meningkatnya popularitas mobil hybrid dan tren elektrifikasi kendaraan di Indonesia, tidak menutup kemungkinan Hyundai akan mempertimbangkan pasar Indonesia untuk model EREV-nya di masa depan.

Langkah Hyundai untuk memperluas jajaran hybrid dan mengembangkan EREV menunjukkan komitmen perusahaan terhadap elektrifikasi kendaraan. Strategi ini sejalan dengan tren global menuju kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan efisien bahan bakar. Di Indonesia, hadirnya varian hybrid Hyundai diharapkan dapat memberikan pilihan baru bagi konsumen yang ingin beralih ke teknologi kendaraan yang lebih ramah lingkungan tanpa harus sepenuhnya meninggalkan mesin pembakaran internal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini