Polisi tidur atau speed bump merupakan fitur jalan yang dirancang untuk mengurangi kecepatan kendaraan di area tertentu, seperti kawasan perumahan dan sekolah. Namun, sayangnya, banyak pengendara sepeda motor yang melintasinya tanpa mengurangi kecepatan, padahal kebiasaan ini dapat berujung pada kerusakan pada komponen motor.

Menurut mekanik berpengalaman, Purnomo Situmorang, melintasi polisi tidur dengan kecepatan tinggi dapat memberikan tekanan berlebih pada suspensi motor. Hal ini dapat menyebabkan peredam kejut atau shockbreaker rusak lebih cepat. Selain itu, pelek motor juga berisiko mengalami keretakan atau bengkok.

"Jika dibiarkan, pelek yang bengkok bisa membahayakan pengendara, terutama saat berkendara di jalan raya dengan kecepatan tinggi," jelas Purnomo.

Gejala yang sering muncul ketika suspensi mengalami kerusakan adalah motor terasa kurang stabil saat dikendarai, terutama saat melewati jalan bergelombang atau berlubang. Jika tidak segera ditangani, kerusakan dapat berujung lebih parah.

Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, Purnomo menyarankan pengendara untuk selalu memperlambat laju motor saat mendekati polisi tidur. Pengereman yang dilakukan secara perlahan dan bertahap dapat meminimalisir tekanan pada suspensi dan pelek.

Selain melindungi komponen kendaraan, memperlambat motor saat melewati polisi tidur juga menjaga keselamatan pengendara dan pengguna jalan lainnya. Pasalnya, motor yang melintas dengan kecepatan tinggi berisiko kehilangan kendali, terutama jika permukaan jalan tidak rata atau licin.

Oleh karena itu, penting bagi pengendara sepeda motor untuk selalu berhati-hati saat melintasi polisi tidur. Memperlambat laju kendaraan bukan hanya demi kenyamanan berkendara, tetapi juga demi keselamatan dan kesehatan motor Anda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini