Jakarta, Kompasiana – Motor keluaran baru, khususnya skutik, kerap dikeluhkan bengkel poles bodi karena kualitas catnya yang menurun dan semakin tipis. Hal ini membuat proses pemolesan menjadi lebih sulit.

Menurut Noviandy Hermanto, pemilik bengkel poles SCT Cikeas X4, cat pada bodi motor zaman sekarang menerapkan teknik "one step painting", atau pengecatan satu langkah.

"Pernis dan cat dasar dicampur jadi satu, disemprotkan sekali, selesai. Ini untuk efisiensi waktu," ujar Andi kepada Kompasiana, Jumat (30/8/2024).

Proses pengecatan yang benar seharusnya melalui beberapa tahap. Pertama, diaplikasikan epoksi sebagai cat dasar, lalu diamplas dan dilapisi cat warna. Setelah itu, diperiksa, diamplas kembali jika perlu, dan dicat ulang. Terakhir, diaplikasikan pernis dan diperiksa kembali.

"Proses ini membutuhkan waktu," kata Andi.

Cat pada bodi motor matik saat ini sangat tipis, sehingga tidak bisa dipoles dengan tekanan yang kuat. Akibatnya, cat bisa botak karena terangkat saat terkena mesin poles.

"Jangan terlalu ditekan saat poles, nanti botak. Beda dengan Vespa yang punya kualitas cat juara, sekelas mobil," imbuh Andi.

Hal senada diungkapkan Junistian Farhan, pemilik bengkel cat Square Project di Jagakarsa, Jakarta. Ia membenarkan bahwa ada bodi motor yang catnya tipis, meski tidak di semua segmen.

"Mungkin tidak semua. Motor premium biasanya punya pernis yang tebal. Tapi motor matik zaman sekarang sepertinya agak tipis catnya," ujar Junis kepada Kompasiana.

Junis mengingatkan bahwa cat yang tipis berisiko terangkat jika dipoles dengan metode cutting. Alangkah baiknya, gunakan metode poles yang lebih lembut dan sesuai dengan jenis cat motor.

Christopher Sebastian, CEO Hydropobic Lab, menambahkan bahwa cat motor memang lebih tipis dibandingkan mobil karena menempel pada plastik. Oleh karena itu, diperlukan cairan dan alat poles khusus untuk menghindari kerusakan cat.

"Sebaiknya cari tempat poles yang sudah terbiasa menangani bodi motor dengan cat tipis dan berbahan plastik," saran Christopher kepada Kompasiana.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini