Oli mesin pada mobil dengan transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) berperan krusial dalam menjaga performa kendaraan. Sayangnya, banyak pengendara kerap menyepelekan penggantian oli CVT, sehingga berpotensi menimbulkan masalah serius.

Berikut dampak negatif yang mengintai dari penggunaan oli CVT yang terlalu lama menurut pakar otomotif:

  1. Penumpukan Residu dan Kerak:

Oli CVT yang lama dapat membentuk residu yang menumpuk dan mengeras menjadi kerak. Kerak ini mengganggu kinerja transmisi dan memicu gesekan yang tidak diinginkan.

  1. Penumpukan Debu Kopling:

Debu kopling yang beredar di dalam sistem transmisi juga dapat menumpuk seiring waktu. Akumulasi ini memperburuk kondisi transmisi dan menurunkan efisiensinya.

  1. Pengikisan Kopling:

Penggunaan oli CVT yang lama mempercepat keausan komponen kopling. Akibatnya, kendaraan kehilangan tenaga dan terasa berat saat dikendarai.

  1. Lecet dan Kerusakan Bantalan:

Bantalan yang berfungsi mentransfer tenaga dari mesin ke roda bisa mengalami lecet dan kerusakan jika oli CVT tidak diganti tepat waktu. Hal ini berdampak pada kelancaran perpindahan gigi dan bahkan kerusakan sistem transmisi.

Untuk menghindari masalah fatal ini, pemilik kendaraan disarankan mengganti oli CVT secara teratur sesuai rekomendasi pabrikan. Penggantian oli CVT yang tepat waktu memastikan kinerja transmisi yang optimal dan memperpanjang umur kendaraan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini