MG Motor Indonesia telah mengungkapkan kemungkinan kecil untuk memasarkan model MG Comet EV dan MG Windsor EV di Tanah Air. Alasannya, pasar Indonesia telah dipenuhi oleh Wuling Air ev dan Cloud EV yang merupakan "kembaran" dari kedua mobil listrik MG tersebut.
"Kalau ditanya apakah (dua model) itu possible masuk [Indonesia]? (Saat ini) sudah masuk, tapi lewat teman-teman Wuling. Karena kalau bicara by structure tuh, SAIC Motor in support part of dari SGMW, di mana di dalamnya juga ada Wuling," jelas ATL Manager & Creative Strategist MG Motor Indonesia Muhamad Irvan Mustafa.
Sebagai perusahaan induk dari MG dan Wuling, SAIC Motor memungkinkan kedua merek berbagi platform dan desain mobil. Namun, di Indonesia, MG dan Wuling memiliki strategi bisnis yang berbeda.
MG Motor Indonesia fokus pada segmen SUV kompak dan mobil listrik premium. Hal ini terlihat dari peluncuran MG ZS EV dan MG Cyberster yang dibanderol dengan harga lebih dari Rp 1 miliar.
Sedangkan Wuling mengkhususkan diri pada mobil listrik mungil dan hatchback. Wuling Air ev dan Cloud EV yang sudah beredar di Indonesia merupakan bukti dari strategi tersebut.
Menurut Irvan, perbedaan strategi bisnis ini didasarkan pada kebutuhan pasar yang berbeda. MG Motor Indonesia menargetkan konsumen yang mencari mobil listrik dengan desain dan fitur yang lebih mewah, sementara Wuling menyasar pasar yang lebih luas dengan menawarkan mobil listrik yang terjangkau dan praktis.
"Setiap brand punya karakternya masing-masing. MG lebih ke arah premium, modern, stylish," kata Irvan. "Sedangkan Wuling lebih ke kebutuhan keluarga orang Indonesia yang middle class."
Meskipun memiliki produk yang serupa dari perusahaan induk yang sama, MG dan Wuling akan terus bersaing di pasar Indonesia dengan menawarkan strategi bisnis yang berbeda. Hal ini akan memberikan konsumen lebih banyak pilihan dan alternatif dalam memilih mobil listrik.