Perawatan bodi mobil melalui proses pemolesan adalah langkah penting untuk menjaga tampilan kendaraan tetap segar dan mengkilap. Namun, ada perbedaan signifikan antara mobil Jepang dan Eropa dalam hal kemudahan pemolesan. Berikut adalah penjelasan mengapa cat mobil Jepang lebih sulit dipoles dibandingkan dengan mobil Eropa.
Perbedaan Karakteristik Cat
Mobil Eropa umumnya menggunakan cat dengan karakteristik hard paint atau cat keras. Cat jenis ini memiliki tekstur yang lebih tahan terhadap gesekan mesin poles, sehingga proses pemolesan menjadi lebih mudah dan cepat. Sebaliknya, mobil Jepang sering kali menggunakan soft paint atau cat lembut, yang lebih rentan terhadap panas dan gesekan.
Tantangan dalam Pemolesan Mobil Jepang
- Sensitivitas terhadap Panas: Cat lembut pada mobil Jepang lebih mudah panas saat dipoles, yang dapat menyebabkan pernis mengangkat atau bahkan botak.
- Kebutuhan Alat Khusus: Pemolesan mobil Jepang, terutama dengan warna hitam, memerlukan alat dan teknik khusus untuk menghindari kerusakan pada cat.
- Risiko Kerusakan: Karena karakteristik cat yang lebih lembut, ada risiko lebih tinggi cat menjadi lengket atau rusak jika tidak ditangani dengan hati-hati.
Contoh Kasus
Verdi, pemilik bengkel perawatan Dinasti Polish di Jakarta Selatan, menjelaskan bahwa merek mobil Jepang seperti Honda memiliki karakter cat dan pernis yang paling lembut. Hal ini membuat proses pemolesan lebih menantang dibandingkan dengan mobil Eropa yang memiliki cat keras. Christopher Sebastian, CEO Kabuki Auto Shop, juga menambahkan bahwa cat hitam pada mobil Jepang memerlukan perhatian khusus dan alat yang tepat untuk hasil yang optimal.
Kesimpulan
Pemilik mobil Jepang perlu lebih berhati-hati dalam memilih bengkel untuk pemolesan. Pastikan bengkel tersebut memiliki pengalaman dan peralatan yang sesuai untuk menangani karakteristik cat mobil Jepang. Dengan demikian, hasil pemolesan dapat maksimal tanpa merusak cat mobil.
Kompas.com
