Tak jarang pemilik kendaraan, baik mobil atau sepeda motor, kurang memperhatikan tekanan udara yang cocok pada ban. Kebanyakan hanya sekadar mengisi dan bisa berdampak kelebihan atau justru kurang. Namun, mana yang lebih baik, ban dengan tekanan kurang atau kelebihan? Mari kita bahas.

Menurut Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, sebenarnya keduanya memiliki dampak masing-masing. Namun, rekomendasi dari pabrikan adalah yang paling benar. Tekanan udara sesuai dengan bobot atau jumlah penumpang akan menghindari kerugian. Jika tekanan kurang, ban bisa mengalami efek buruk seperti tarikan kendaraan yang terasa berat, konsumsi bahan bakar yang boros, dan risiko pecah ban. Di sisi lain, kelebihan tekanan udara dapat mengganggu kenyamanan karena bantingan suspensi yang lebih keras.

Fachrul Rozi, Customer Engineering Support Michelin Indonesia, juga menyatakan bahwa secara umum, kelebihan tekanan angin lebih aman ketimbang kekurangan. Tekanan yang kurang dapat membuat dinding ban mengalami defleksi berlebihan dan berisiko menyebabkan pecah ban yang sangat berbahaya ketika dikendarai.

Ingatlah untuk selalu memeriksa tekanan ban secara rutin, setidaknya dua minggu sekali atau satu bulan sekali, agar ban bekerja maksimal dan efisien. Semoga informasi ini membantu! 🚗💨

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini