Zat aditif yang diklaim dapat menyembuhkan masalah pada transmisi mobil matik banyak beredar di pasaran. Namun, apakah benar zat aditif ini efektif dalam memperbaiki transmisi yang sudah rusak?

Fakta Tentang Zat Aditif pada Transmisi Matik

  1. Jenis Kerusakan Transmisi Matik Beragam: Pemilik bengkel Hardi Wibowo dari Aha Motor Yogyakarta menjelaskan bahwa kerusakan pada transmisi matik memiliki berbagai jenis. Penggunaan zat aditif hanya dapat menyelesaikan beberapa masalah, terutama melunakkan seal yang sudah kaku. Namun, tidak semua kerusakan transmisi bisa diatasi dengan zat aditif.

  2. Cara Penggunaan: Zat aditif dilarutkan ke dalam oli transmisi. Komposisi oli berubah, dan selain berfungsi sebagai fluida, oli juga dapat melunakkan karet-karet seal yang sudah mengeras. Jika masalah hanya terkait dengan seal yang kurang lentur, metode ini bisa membantu. Namun, jika kerusakan sudah parah, zat aditif tidak akan efektif memperbaiki masalah.

  3. Tekanan Piston dan Kampas Kopling: Tekanan piston yang tidak optimal dapat menyebabkan kampas kopling selip dan memicu keausan. Zat aditif efektif melenturkan seal yang sudah keras, tetapi tidak dapat mengatasi kerusakan yang lebih serius.

Kesimpulan

Meskipun zat aditif bisa membantu dalam beberapa kasus, perawatan transmisi matik sebaiknya tetap mengikuti rekomendasi pabrikan. Oli transmisi yang berkualitas dan perawatan rutin lebih penting daripada mengandalkan zat aditif. Jika transmisi sudah mengalami kerusakan parah, sebaiknya konsultasikan dengan ahli bengkel untuk solusi yang lebih tepat.

Semoga informasi ini bermanfaat! 🚗💡

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini