Salah satu gejala kerusakan transmisi matik adalah timbulnya suara jedug saat tuas digeser dari N ke D, atau R. Tidak hanya menimbulkan bunyi, perpindahan transmisi juga terasa kasar seperti ada hentakan. Umumnya, kerusakan tersebut diakibatkan saluran oli transmisi ada yang pampat sehingga aliran sempat tertahan. Beberapa pihak bengkel biasanya menyarankan untuk melakukan overhaul transmisi. Namun, pada kondisi tertentu, bunyi jedug disebabkan oleh faktor lain sehingga meski sudah dibenahi ternyata penyakitnya belum sembuh.

Sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan perbaikan, bengkel seharusnya terlebih dulu melakukan analisis. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi kerusakan, sehingga perbaikan yang akan dilakukan langsung menyasar ke area yang rusak, sehingga perbaikannya lebih efektif dan tidak memakan biaya yang tak perlu. Jangan sampai proses overhaul sudah selesai dilakukan, tapi gejala yang dikeluhkan tidak hilang sehingga perbaikan akan terjadi dua kali dan butuh biaya lebih.

Langkah pertama ketika mobil diserahkan ke bengkel adalah mengkonfirmasi keluhan yang dimaksud dengan konsumen. Selanjutnya, melakukan scanning dengan menggunakan alat diagnostik untuk memindai beberapa sensor pada mobil. Dengan demikian, akan ada gambaran perbaikan seperti apa yang akan dilakukan, sehingga perbaikan akan langsung mengenai intinya. Penyebab bunyi jedug atau adanya hentakan pada transmisi bukan hanya karena kerusakan mekanikal, tapi juga bisa disebabkan oleh rusaknya beberapa sensor, aktuator, dan ECU. Oleh karena itu, proses analisis di awal penerimaan kendaraan sangat penting agar perbaikan yang dilakukan efektif dan memberikan kepuasan kepada konsumen .

Semoga informasi ini membantu Anda memahami lebih lanjut tentang masalah bunyi jedug pada transmisi mobil matik. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya! 😊

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini