Ducati, salah satu tim pabrikan MotoGP yang dikenal dengan performa motor balapnya yang tangguh, kini berada dalam situasi yang memusingkan. Kedatangan Marc Marquez ke skuad tim Ducati MotoGP tahun ini sebenarnya merupakan berita bagus, terutama setelah penampilan apik Marquez menggunakan Ducati Desmosedici GP23 di lima seri terakhir. Namun, disaat yang bersamaan, Ducati juga menghadapi perang panas dalam memperebutkan kursi tim pabrikan untuk musim depan.
Jorge Martin, pembalap Pramac Racing, menjadi faktor krusial dalam dilema ini. Ia memberikan ancaman dan tenggat waktu khusus untuk Ducati mengontraknya sebagai pendamping Pecco Bagnaia di tahun depan. Martin dikabarkan akan menandatangani kontrak bersama tim pabrikan KTM jika Ducati tidak memberikan keputusan pada waktu yang sudah ia tetapkan. Pemuncak klasemen sementara pembalap MotoGP ini memberi deadline ke Ducati hingga tanggal 2 Juni, bertepatan dengan MotoGP seri Italia di Mugello.
KTM sendiri sudah membuka pintunya untuk Jorge Martin dan bahkan menawarkan gaji yang lebih besar daripada tawaran Aprilia. Martin, yang tampil spektakuler di awal musim 2024, menjadi salah satu pembalap yang paling berpeluang menggantikan Enea Bastianini di tim pabrikan Ducati tahun depan. Namun, kehadiran Marc Marquez juga menjadi pertimbangan serius bagi Ducati. Marquez yang sebelumnya sempat diunggulkan karena start dari baris depan, kini menunjukkan performa yang mengesankan dan membuat petinggi Ducati semakin pusing.
Dalam situasi ini, Ducati harus mempertimbangkan dengan matang. Apakah mereka akan memilih pengalaman Marquez yang telah meraih banyak gelar juara, ataukah potensi muda Jorge Martin yang sedang berada di puncak klasemen? Keputusan ini akan mempengaruhi arah tim dan strategi balap Ducati di masa depan. Semoga mereka dapat menemukan solusi yang tepat untuk menghadapi dilema ini dan tetap bersaing di puncak ajang MotoGP! 🏁🏍️
Sumber