Peugeot, merek otomotif asal Prancis, telah mengambil keputusan strategis untuk menghentikan penjualan di Indonesia. Apa yang mendasari keputusan ini? Mari kita telaah lebih lanjut.
Latar Belakang
Pasar otomotif Indonesia telah menjadi sorotan bagi banyak pabrikan mobil, terutama dari China. Kondisi ini semakin diperkuat oleh rasio kepemilikan mobil yang masih relatif rendah di Indonesia. Sejumlah merek mobil China baru telah memasuki pasar Tanah Air, dan beberapa di antaranya telah mencatatkan kehadirannya dalam ajang Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2023.
Keputusan Strategis Peugeot
Peugeot, yang sebelumnya memasarkan beberapa model SUV di Indonesia seperti Peugeot 5008, 3008, dan 2008, kini mengambil langkah mundur. Keputusan ini didasarkan pada perubahan strategi bisnis Stellantis, perusahaan induk Peugeot, di kawasan Asia Tenggara. Chief Executive PT Astra International Tbk – Peugeot Sales Operation, Rokky Irvayandi, menyatakan bahwa Stellantis secara langsung memutuskan untuk menghentikan penjualan Peugeot di Indonesia.
Dampak Serbuan Pabrikan China
Pabrikan mobil China semakin masif di Indonesia. Merek-merek seperti Great Wall Motors (yang menaungi merek Haval, Ora, dan Tank), Neta, BYD, Jetour, BAIC, dan GAC Aion telah memasuki pasar Tanah Air. Kehadiran mereka menambah persaingan di industri otomotif Indonesia dan mempengaruhi keputusan Peugeot untuk mundur.
Kesimpulan
Peugeot mengakhiri penjualannya di Indonesia sebagai bagian dari adaptasi strategi bisnis di tengah persaingan yang semakin ketat. Sementara merek-merek mobil China terus memperluas jangkauan mereka, Peugeot memilih untuk mengambil langkah mundur. Bagaimanapun, pasar otomotif Indonesia tetap menarik bagi banyak pabrikan, dan kita dapat mengamati lebih lanjut bagaimana dinamika ini akan berkembang di masa depan. 🚗💨