Ridwan Arifin – detikOto
Rabu, 17 Apr 2024 15:12 WIB
Belum lama ini, sebuah insiden viral terjadi di jalan tol Jakarta-Cikampek. Seorang sopir Fortuner berpelat dinas Mabes TNI terlibat dalam cekcok dengan pengendara lain. Yang mengejutkan, sopir tersebut mengaku sebagai adik Jenderal. Pertanyaannya adalah: kenapa ada orang yang terlibat konflik hingga membawa jabatan atau pangkat?
Dalam pemberitaan sebelumnya, mobil Toyota Fortuner berpelat dinas Mabes TNI menjadi perbincangan di media sosial setelah sopirnya bersikap arogan hingga menyerempet pemobil lain di Tol Japek. Namun, faktanya sopir Fortuner menggunakan pelat dinas yang bukan semestinya. Pemilik nomor pelat dinas asli juga tidak mengenal pengemudi Fortuner.
Andry Berlianto, Praktisi Keselamatan Berkendara dari Global Defensive Driving Consulting (GDDC), menjelaskan bahwa perilaku sopir yang terlibat konflik dan membawa jabatan bisa disebabkan oleh rasa superioritas. Strata tinggi seringkali membuat seseorang merasa lebih berkuasa dan berlaku arogan. Seperti ketika kita mengendarai mobil besar seperti Fortuner, kita cenderung merasa "kuat" jika berdampingan dengan mobil kecil seperti Brio.
Psikolog klinis Nuzulia Rahma Tristinarum dari Pro Help Center menambahkan bahwa konflik yang melibatkan nama jabatan seringkali muncul karena adanya rasa inferioritas. Dengan membawa jabatan, seseorang merasa lebih superior dan dapat mengintimidasi atau mengambil keuntungan tertentu.
Jika menghadapi situasi serupa, penting untuk tetap tenang. Jangan langsung merespons dengan emosi yang meledak-ledak. Sebaiknya pertimbangkan dengan baik apa yang akan dilakukan untuk merespons. Kita tak perlu impulsif dan terbawa emosi dalam menghadapi konflik di jalan.
Semoga artikel ini memberikan pemahaman lebih tentang fenomena sopir arogan yang membawa jabatan saat terjadi konflik di jalan. Mari kita semua berlalu lintas dengan bijaksana dan menghormati sesama pengguna jalan. 🚗🛣️